Ekonom nilai BI terlambat sikapi pelemahan rupiah

Kamis, 29 Agustus 2013 - 14:50 WIB
Ekonom nilai BI terlambat...
Ekonom nilai BI terlambat sikapi pelemahan rupiah
A A A
Sindonews.com - Pengamat Moneter Universitas Indonesia (UI), Fithra Faisal Hastiadi menilai, kondisi melemahnya rupiah disebabkan faktor eksternal dan internal. Semestinya kondisi ini bisa diprediksi sejak Juli-Agustus.

"Jadi kita lihat, faktror eksternal, di mana The Fed akan mengakhiri stimulus moneternya, The Fed sudah tunjukan gejala itu. Ada tren inflasi meningkat yang menyebabkan kontraksi moneter, USD akan semakin menguat, dan mata uang di Asia berpengaruh bukan hanya di Indonesia," ujarnya kepada wartawan, Kamis (29/8/2013).

Sementara faktor internal, kata Fithra, Bank Indonesia (BI) terlambat mengantisipasi tren inflasi pada Juli-Agustus dengan tidak diimbangi peningkatan BI Rate. Padahal pada Juli-Agustus sudah bisa terlihat dampak inflasi lantaran adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan pengaruh Lebaran.

"Kondisi ini semakin menekan terjadinya inflasi dan rupiah terdefisiasi. Sebetulnya empat paket kebijakan pemerintah bagus, tetapi hanya bisa dipakai untuk jangka panjang, sedangkan BI harus melakukan pengetatan kontraksi moneter," jelas dia.

Dampak yang paling nyata yakni meningkatnya harga produk impor, salah satunya kedelai. Menurutnya, masalah kedelai bukan hanya terjadi pada masalah distribusi, tetapi adanya kelangkaan produk dan spekulasi.

"Kita bangsa penikmat tempe. Sayangnya kita harus pakai kedelai impor. Solusinya harus pakai kedelai lokal, tetapi kan lagi-lagi ini jangka menengah dan jangka panjang," ungkapnya.

Dia memprediksi langkah antisipasi jangka pendek yang bisa dilakukan, yakni BI harus menaikan 25-50 basis point BI rate pada September. "Tetapi lagi-lagi ini ada faktor non teknis," jelasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7373 seconds (0.1#10.140)