Akhir pekan, IHSG berpotensi reli

Jum'at, 30 Agustus 2013 - 08:15 WIB
Akhir pekan, IHSG berpotensi...
Akhir pekan, IHSG berpotensi reli
A A A
Sindonews.com - Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini akan berada pada support 3.995-4.050 dan resistance 4.115-4.122.

Berpola menyerupai separating lines di atas lower bollinger bands (LBB). MACD mencoba naik dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic melanjutkan upreversal dari area oversold.

"Akhirnya IHSG bergerak di atas target resisten kami (4.040-4.065). Kekhawatiran terjadinya sinyal palsu penguatan tampaknya tidak terjadi. Diharapkan penguatan dapat berlanjut dan tidak digunakan untuk profit taking sesaat," kata Reza, Jumat (30/8/2013).

Penutupan bursa saham AS sebelumnya positif di tengah kekhawatiran terjadinya peningkatan tensi geopolitik di Suriah karena AS akan ikut campur berimbas cukup positif pada laju bursa saham Asia.

Hampir sebagian besar mengalami kenaikan dan IHSG termasuk yang ikut terimbas sentimen penguatan tersebut. Meski ada sebagian pelaku pasar yang kurang meyakini bahwa IHSG dapat melanjutkan rebound-nya, toh IHSG telah membuktikan bahwa bisa menguat juga.

Bahkan setelah pengumuman kenaikan BI rate dan fasbI, IHSG belum beranjak dari zona positifnya. Apalagi, pembukaan pasar saham Eropa juga positif, sehingga membuat IHSG makin betah di posisi hijaunya.

Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.103,59 (level tertingginya) di akhir sesi 2 dan menyentuh level 4.026,86 (level terendahnya) di pertengahan sesi 1 dan berakhir di level 4.103,53.

Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.

Laju bursa saham Asia cenderung membaik kecuali bursa saham China yang masih dalam pelemahannya. Pelaku pasar sedikit merespon positif penurunan harga minyak mentah Asia seiring sikap Presiden AS Barack Obama, yang masih akan menunda invasi ke Suriah karena menunggu respon masyarakat AS.

Begitupun dengan sekutu AS, pemerintah Inggris menunggu keputusan parlemen untuk bersikap terhadap Suriah.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1412 seconds (0.1#10.140)