IHSG diproyeksi konsolidasi
IHSG diproyeksi konsolidasi
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari pertama awal bulan ini diprediksi akan cenderung konsolidasi.
"Hari ini kami proyeksikan IHSG akan cenderung konsolidasi dengan kisaran support-resistance 4.060-4.140," kata Analis Riset PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono, Senin (2/9/2013).
Sementara pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG melanjutkan rebound menyusul langkah BI menaikkan suku bunga acuan BI rate. BI melangsungkan Rapat Dewan Gubernur Darurat di tengah ancaman tingginya inflasi bulanan serta nilai tukar rupiah yang terus melemah.
Pergerakan indeks regional untuk jangka pendek sendiri, dia mengatakan, akan dipengaruhi oleh perkembangan kondisi geopolitik di Timur Tengah menyusul wacana Amerika Serikat (AS) akan menyerang Suriah.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG ditutup naik 91,50 poin atau 2,23 persen ke level 4.195,09. Penguatan tersebut didukung menguatnya seluruh sektor saham, dimana penguatan tertinggi dipimpin industri dasar yang naik 5,14 persen, diikuti konsumer yang menguat 4,95 persen.
"Hari ini kami proyeksikan IHSG akan cenderung konsolidasi dengan kisaran support-resistance 4.060-4.140," kata Analis Riset PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono, Senin (2/9/2013).
Sementara pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG melanjutkan rebound menyusul langkah BI menaikkan suku bunga acuan BI rate. BI melangsungkan Rapat Dewan Gubernur Darurat di tengah ancaman tingginya inflasi bulanan serta nilai tukar rupiah yang terus melemah.
Pergerakan indeks regional untuk jangka pendek sendiri, dia mengatakan, akan dipengaruhi oleh perkembangan kondisi geopolitik di Timur Tengah menyusul wacana Amerika Serikat (AS) akan menyerang Suriah.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG ditutup naik 91,50 poin atau 2,23 persen ke level 4.195,09. Penguatan tersebut didukung menguatnya seluruh sektor saham, dimana penguatan tertinggi dipimpin industri dasar yang naik 5,14 persen, diikuti konsumer yang menguat 4,95 persen.
(rna)
Explore More