IHSG tertekan defisit neraca perdagangan
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, sentimen yang dibawa oleh melebarnya defisit neraca perdagangan masih akan menekan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini.
"Jika melihat bursa regional dan Eropa mayoritas bagus. Jadi, ini memang karena sentimen internal," kata Reza, Selasa (3/9/2013).
Dari sisi teknikal pun, IHSG hari ini diproyeksi akan bergerak cenderung melemah berada di kisaran support 3.995-4.075 dan resistance 4.158-4.217.
"Kondisi perdagangan hari ini memang berpotensi mengalami pelemahan lanjutan. Tapi semoga pelemahannya terbatas dengan adanya imbas positif dari laju bursa saham global," pungkas Reza.
Menilik perdaganagan kemarin, IHSG terpaksa memerah setelah menerima pukulan telak dari rilis data neraca perdagangan yang defisitnya ternyata membesar. Padahal IHSG sempat bergairah pasca rilis data inflasi per Agustus yang lebih kecil dibanding inflasi Juli.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis defisit perdagangan Juli sebesar USD2,3 triliun, sementara pada Juni neraca perdagangan Indonesia tercatat sebesar minus USD850 juta.
"Jika melihat bursa regional dan Eropa mayoritas bagus. Jadi, ini memang karena sentimen internal," kata Reza, Selasa (3/9/2013).
Dari sisi teknikal pun, IHSG hari ini diproyeksi akan bergerak cenderung melemah berada di kisaran support 3.995-4.075 dan resistance 4.158-4.217.
"Kondisi perdagangan hari ini memang berpotensi mengalami pelemahan lanjutan. Tapi semoga pelemahannya terbatas dengan adanya imbas positif dari laju bursa saham global," pungkas Reza.
Menilik perdaganagan kemarin, IHSG terpaksa memerah setelah menerima pukulan telak dari rilis data neraca perdagangan yang defisitnya ternyata membesar. Padahal IHSG sempat bergairah pasca rilis data inflasi per Agustus yang lebih kecil dibanding inflasi Juli.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis defisit perdagangan Juli sebesar USD2,3 triliun, sementara pada Juni neraca perdagangan Indonesia tercatat sebesar minus USD850 juta.
(rna)