KKP genjot wirausahawan perikanan
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya menumbuhkembangkan wirausahawan di bidang kelautan dan perikanan. Khususnya pemasaran dan pengolahan hasil perikanan melalui beberapa kebijakan dan regulasi yang berpihak pada UMKM.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sjarief Widjaja mengatakan, upaya tersebut untuk meningkatkan jumlah wirausahawan perikanan di Indonesia yang saat ini baru mencapai 0,18 persen dari jumlah penduduk.
Menurutnya, untuk mendorong wirausahawan di bidang kelautan dan perikanan, KKP menetapkan program Pemberdayaan Usaha Mina Pedesaan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (PUMP-P2HP) yang berjalan sejak 2011.
"PUMP-P2HP merupakan fasilitas bantuan pengembangan usaha bagi pengolah dan pemasar hasil perikanan dalam wadah Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) sebagai kelembagaan pelaksana PUMP-P2HP," ujar dia dalam rilis, Selasa (3/9/2013).
Dia menuturkan, PUMP-P2HP telah memfasilitasi bantuan kepada 3.408 Poklahsar di Indonesia. "PUMP-P2HP sesungguhnya merupakan langkah nyata KKP menumbuhkan wirausaha-wirausaha pemula skala mikro kecil di bidang pengolahan dan pemasaran," paparnya.
Saat ini, kata Sjarief, jumlah wirausaha mikro kecil di bidang pengolahan dan pemasaran berjumlah 63 ribu wirausahawan dengan total omzet Rp650 miliar per tahun. Kontribusi terbesar dari komoditas berbasis bahan baku ikan laut dan rumput laut, sekitar 80 persen.
"Jumlah tersebut diharapkan dapat terus meningkat sehingga dapat memenuhi sekitar 20 persen target nasional atau 2-3 persen dari jumlah penduduk," ungkapnya.
Dia menambahkan, cakupan sasaran PUMP P2HP saat ini diperluas dengan melibatkan masyarakat dan pihak-pihak lain dalam proses pembangunan yang diarahkan pada pengembangan kluster 4. Diantaranya upaya Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN).
"Implikasi dari perluasan kluster tersebut, saat ini tengah dikembangkan penambahan menu usaha PUMP-P2HP dari delapan menu pengolahan bernilai tambah menjadi 14 menu," pungkasnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sjarief Widjaja mengatakan, upaya tersebut untuk meningkatkan jumlah wirausahawan perikanan di Indonesia yang saat ini baru mencapai 0,18 persen dari jumlah penduduk.
Menurutnya, untuk mendorong wirausahawan di bidang kelautan dan perikanan, KKP menetapkan program Pemberdayaan Usaha Mina Pedesaan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (PUMP-P2HP) yang berjalan sejak 2011.
"PUMP-P2HP merupakan fasilitas bantuan pengembangan usaha bagi pengolah dan pemasar hasil perikanan dalam wadah Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) sebagai kelembagaan pelaksana PUMP-P2HP," ujar dia dalam rilis, Selasa (3/9/2013).
Dia menuturkan, PUMP-P2HP telah memfasilitasi bantuan kepada 3.408 Poklahsar di Indonesia. "PUMP-P2HP sesungguhnya merupakan langkah nyata KKP menumbuhkan wirausaha-wirausaha pemula skala mikro kecil di bidang pengolahan dan pemasaran," paparnya.
Saat ini, kata Sjarief, jumlah wirausaha mikro kecil di bidang pengolahan dan pemasaran berjumlah 63 ribu wirausahawan dengan total omzet Rp650 miliar per tahun. Kontribusi terbesar dari komoditas berbasis bahan baku ikan laut dan rumput laut, sekitar 80 persen.
"Jumlah tersebut diharapkan dapat terus meningkat sehingga dapat memenuhi sekitar 20 persen target nasional atau 2-3 persen dari jumlah penduduk," ungkapnya.
Dia menambahkan, cakupan sasaran PUMP P2HP saat ini diperluas dengan melibatkan masyarakat dan pihak-pihak lain dalam proses pembangunan yang diarahkan pada pengembangan kluster 4. Diantaranya upaya Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN).
"Implikasi dari perluasan kluster tersebut, saat ini tengah dikembangkan penambahan menu usaha PUMP-P2HP dari delapan menu pengolahan bernilai tambah menjadi 14 menu," pungkasnya.
(izz)