Dua calon Deputi Gubernur Senior BI ikuti uji kelayakan
A
A
A
Sindonews.com - Komisi XI DPR RI hari ini (3/9/2013) menggelar fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) dalam rangka calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.
Ada dua orang kandidat yang menjadi calon, yaitu Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Mirza Adityaswara dan Ekonom Bank Danamon Anton Gunawan.
Sesi tanya jawab diberikan terlebih dahulu kepada Mirza. Dia menjelaskan beberapa hal terkkait moneter. Banyak hal yang diutarakan pada Mirza, diantaranya jumlah pengguna ponsel (melek teknologi) dan jumlah rekening bank cukup jomplang.
"Jumlah pengguna ponsel di Indonesia 120 persen dari keseluruhan masyarakat. Sedangkan jumlah rekening tabungan hanya 50 persen," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Selain itu, ketika ditanya mengenai nilai tukar rupiah, Mirza menyebut langkah BI dalam menaikkan BI Rate sudah tepat agar rupiah tetap stabil.
"Untuk menahan rupiah bunga harus dinaikan, karena kalau tidak memberikan respon maka rupiah akan terus goyang," katanya.
Sementara, Anton Gunawan memberikan argumentasi berbeda. Dia terang-terangan menolak kenaikan BI Rate karena justru dapat menimbulkan ketidakstabilan dan akan berdampak pada korporasi dan pekerja. "Bukan tidak mungkin lay off akan terjadi," kata Anton.
Dia juga melihat apabila BI terlalu sering memberikan kenaikan suku bunga model ini, maka akan berpengaruh terhadap kredibilitas BI Rate sendiri ke depannya. "Sekarang pasar bukan melihat BI Rate saja, tetapi FASBI, dan Suku bunga LPS," tuturnya.
Ketika ditanya mengenai apa yang akan dilakukan apabila rupiah menyentuh angka Rp13.000/USD, Anton juga memilih untuk melihat situasi eksternal terlebih dahulu, apakah pelemahan mata uang terjadi di Indonesia saja ataukah secara global. Dia juga akan meminta pasar tidak panik karena BI akan melakukan usaha.
"Tentunya tetap perlu jaga cadev (cadangan devisa) dan second line defense yang lain, intervensi juga perlu dilakukan," pungkas Anton.
Fit and proper test yang dimulai pukul 14.00 ini ditutup pada pukul 18.00 untuk segera diambil keputusan siapa yang akan menjadi Deputi Gubernur Senior BI oleh Komisi XI besok siang.
Ada dua orang kandidat yang menjadi calon, yaitu Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Mirza Adityaswara dan Ekonom Bank Danamon Anton Gunawan.
Sesi tanya jawab diberikan terlebih dahulu kepada Mirza. Dia menjelaskan beberapa hal terkkait moneter. Banyak hal yang diutarakan pada Mirza, diantaranya jumlah pengguna ponsel (melek teknologi) dan jumlah rekening bank cukup jomplang.
"Jumlah pengguna ponsel di Indonesia 120 persen dari keseluruhan masyarakat. Sedangkan jumlah rekening tabungan hanya 50 persen," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Selain itu, ketika ditanya mengenai nilai tukar rupiah, Mirza menyebut langkah BI dalam menaikkan BI Rate sudah tepat agar rupiah tetap stabil.
"Untuk menahan rupiah bunga harus dinaikan, karena kalau tidak memberikan respon maka rupiah akan terus goyang," katanya.
Sementara, Anton Gunawan memberikan argumentasi berbeda. Dia terang-terangan menolak kenaikan BI Rate karena justru dapat menimbulkan ketidakstabilan dan akan berdampak pada korporasi dan pekerja. "Bukan tidak mungkin lay off akan terjadi," kata Anton.
Dia juga melihat apabila BI terlalu sering memberikan kenaikan suku bunga model ini, maka akan berpengaruh terhadap kredibilitas BI Rate sendiri ke depannya. "Sekarang pasar bukan melihat BI Rate saja, tetapi FASBI, dan Suku bunga LPS," tuturnya.
Ketika ditanya mengenai apa yang akan dilakukan apabila rupiah menyentuh angka Rp13.000/USD, Anton juga memilih untuk melihat situasi eksternal terlebih dahulu, apakah pelemahan mata uang terjadi di Indonesia saja ataukah secara global. Dia juga akan meminta pasar tidak panik karena BI akan melakukan usaha.
"Tentunya tetap perlu jaga cadev (cadangan devisa) dan second line defense yang lain, intervensi juga perlu dilakukan," pungkas Anton.
Fit and proper test yang dimulai pukul 14.00 ini ditutup pada pukul 18.00 untuk segera diambil keputusan siapa yang akan menjadi Deputi Gubernur Senior BI oleh Komisi XI besok siang.
(izz)