Progress terminal internasional Ngurah Rai capai 95%

Jum'at, 06 September 2013 - 14:13 WIB
Progress terminal internasional...
Progress terminal internasional Ngurah Rai capai 95%
A A A
Sindonews.com - PT Angkasa Pura I (Persero) menyatakan hingga saat ini progress fisik pembangunan terminal baru internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali telah mencapai 95 persen.

Direktur Utama Angkasa Pura I Tommy Soetomo mengatakan, hingga saat ini pengerjaan fisik terminal tersebut tinggal 5 persen, yaitu di bagian area komersial dan tahap penyelesaian (finishing). Perseroan menargetkan terminal internasional baru ini dapat beroperasi sebelum KTT APEC pada 1-9 Oktober.

"Kami harapkan pada KTT APEC sudah bisa beroperasi, sehingga tamu-tamu kenegaraan sudah bisa menikmati terminal baru tersebut. Sekarang tinggal penyelesaian bagian interior," kata Tommy dalam media gathering perseroan di Denpasar, Bali, Jumat (9/6/2013).

Angkasa Pura I telah menyiapkan dana sebesar Rp3 triliun untuk pembangunan terminal internasional baru tersebut. Masa pengerjaan dimulai pada 2011 lalu dengan masa kontrak konstruksi selama tiga tahun hingga 2013.

Sebagai catatan, setelah resmi beroperasi, terminal internasional baru tersebut memiliki kapasitas jumlah penumpang sebanyak 16 juta orang pertahun atau meningkat lebih dari 100 persen kapasitas saat ini sebesar 7,7 juta orang pertahun.

"Dikhawatrikan kapasitas penumpang untuk umur bandara hanya bertahan 4-5 tahun kedepan, karena tingginya peningkatan jumlah penumpang sebesa 15 persen setiap tahun," tambah Tommy.

Dia menilai, luas lahan Bandara Internasional Ngurah Rai yang hanya mencapai 285 hektar sudah tidak bisa dikembangkan lagi. Kapasitas lahan tersebut, kata dia, tidak cukup ideal untuk pertumbuhan jumlah penumpang di wilayah Bali. Jika telah selesai dikembangkan seluruhnya, Bandara Ngurah Rai memiliki total kapasitas sebesar 25 juta penumpang dari saat ini hanya sebesar 14 juta penumpang domestik dan internasional.

"Ini merupakan salah satu pengembangan bandara yang rumit karena pembangunan berjalan, dimana bandara tetap beroperasi. Berbeda jika dibangun di atas lahan kosong, namun kemanan tetap kita prioritaskan," pungkasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0592 seconds (0.1#10.140)