Kadin undang pengusaha Thailand investasi di Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengundang pengusaha Thailand yang bergerak di bidang pengolahan makanan dan minuman (mamin) untuk berinvestasi di Indonesia. Pasalnya, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam industri mamin, namun potensi tersebut belum dapat digarap secara maksimal.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Komite Tetap Industri Makanan, Minuman dan Tembakau Kadin Indonesia, Thomas Darmawan di Kedutaan Besar Thailand, Jakarta, Jumat (6/9/2013).
Thomas menyebut potensi perikanan Indonesia sebesar 65 juta ton per tahun sedangkan di sisi lain konsumsi ikan masyarakat Indonesia masih tergolong kecil yaitu 31,4 kg per tahun.
"Kita akan tingkatkan konsumsi ikan per kapita masyarakat Indonesia menjadi 38 kg per kapita pada tahun 2015. Kita lihat beberapa perusahaan Thailand bisa masuk karena success story di Indonesia dalam mengolah bahan makanan seperti ayam," terang Thomas.
Beberapa konsumsi lainnya yang masih kecil secara per kapita, menurut Thomas adalah ayam yang hanya 7 kg per tahun, daging hanya 2 kg per tahun, telur ayam 80 butir per tahun.
"Sedangkan konsumsi susu hanya 11,7 liter per tahun, padahal di 2025 kita akan canangkan konsumsi susu 19,5 liter per tahun. Oleh karena itu kita akan kalkulasikan bagaimana pengusaha makanan dan minuman Thailand bisa masuk karena mereka expert di situ," terang Thomas.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Komite Tetap Industri Makanan, Minuman dan Tembakau Kadin Indonesia, Thomas Darmawan di Kedutaan Besar Thailand, Jakarta, Jumat (6/9/2013).
Thomas menyebut potensi perikanan Indonesia sebesar 65 juta ton per tahun sedangkan di sisi lain konsumsi ikan masyarakat Indonesia masih tergolong kecil yaitu 31,4 kg per tahun.
"Kita akan tingkatkan konsumsi ikan per kapita masyarakat Indonesia menjadi 38 kg per kapita pada tahun 2015. Kita lihat beberapa perusahaan Thailand bisa masuk karena success story di Indonesia dalam mengolah bahan makanan seperti ayam," terang Thomas.
Beberapa konsumsi lainnya yang masih kecil secara per kapita, menurut Thomas adalah ayam yang hanya 7 kg per tahun, daging hanya 2 kg per tahun, telur ayam 80 butir per tahun.
"Sedangkan konsumsi susu hanya 11,7 liter per tahun, padahal di 2025 kita akan canangkan konsumsi susu 19,5 liter per tahun. Oleh karena itu kita akan kalkulasikan bagaimana pengusaha makanan dan minuman Thailand bisa masuk karena mereka expert di situ," terang Thomas.
(gpr)