Kinerja Waskita tak terpengaruh melemahnya rupiah
A
A
A
Sindonews.com - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menegaskan kinerjanya tidak terpengaruh adanya pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Direktur Keuangan WSKT, Tunggul Rajagukguk mengatakan, kepercayaan diri tersebut lantaran perseroan sudah mampu memenuhi kebutuhan bahan bangunan untuk berbagai proyek sebagian besar dari dalam negeri. Sehingga penguatan dolar AS tidak menjadi masalah utama perseroan.
"Komponen impor sedikit, kontrak ekspor juga hanya ada beberapa, jadi tidak berpengaruh dari pelemahan rupiah terhadap dolar AS," kata Tunggul di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Namun demikian, diakui Tunggul, perseroan tetap melakukan sejumlah efisiensi dan penyesuaian barang yang akan dipilihnya untuk pengerjaan proyek mengingat ada kenaikan harga jual yang dipengaruhi penurunan nilai tukar rupiah ini.
"Dampak dolar tidak berpengaruh besar, hanya kena efek tidak langsung, seperti baja karena kita beli dari vendor, dan vendor yang naikkan. Tapi tidak masalah intinya," tutup dia.
Sebelumnya, WSKT mengumumkan revisi target capaian pendapatan tahun 2013. Namun revisi tersebut bukan dikarenakan tekanan terhadap nilai tukar rupiah, tapi karena ada sejumlah proyek yang mundur pengerjannya.
Direktur Keuangan WSKT, Tunggul Rajagukguk mengatakan, kepercayaan diri tersebut lantaran perseroan sudah mampu memenuhi kebutuhan bahan bangunan untuk berbagai proyek sebagian besar dari dalam negeri. Sehingga penguatan dolar AS tidak menjadi masalah utama perseroan.
"Komponen impor sedikit, kontrak ekspor juga hanya ada beberapa, jadi tidak berpengaruh dari pelemahan rupiah terhadap dolar AS," kata Tunggul di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Namun demikian, diakui Tunggul, perseroan tetap melakukan sejumlah efisiensi dan penyesuaian barang yang akan dipilihnya untuk pengerjaan proyek mengingat ada kenaikan harga jual yang dipengaruhi penurunan nilai tukar rupiah ini.
"Dampak dolar tidak berpengaruh besar, hanya kena efek tidak langsung, seperti baja karena kita beli dari vendor, dan vendor yang naikkan. Tapi tidak masalah intinya," tutup dia.
Sebelumnya, WSKT mengumumkan revisi target capaian pendapatan tahun 2013. Namun revisi tersebut bukan dikarenakan tekanan terhadap nilai tukar rupiah, tapi karena ada sejumlah proyek yang mundur pengerjannya.
(gpr)