Indonesia-Peru tingkatkan kerja sama dunia usaha
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Menteri Perdagangan RI Bayu Krisnamurthi melakukan kunjungan kerja ke Lima, Peru, pada 13 September 2013 lalu dalam rangka pengembangan kerja sama Indonesia dan Peru. Rangkaian kunjungan kerja Wamendag kali ini mengedepankan pertemuan bilateral dengan pemerintah Peru dan peningkatan kerja sama dengan dunia usaha Peru.
“Untuk meningkatkan nilai perdagangan dan investasi yang konkrit bagi kedua negara, Indonesia mengusulkan agar fokus pada beberapa sektor dan produk tertentu, serta kerja sama dalam beberapa sektor pendukung kelancaran arus barang yang disebut dengan Preferential Trade Agreement (PTA),” ujar Bayu dalam siaran persnya, Rabu (18/9/2013).
Pemerintah Peru menyambut baik gagasan untuk mencari bentuk kerja sama yang fokus, mudah dan dapat cepat diterapkan oleh dunia usaha. Peru juga mengharapkan agar sektor UKM dan pariwisata dapat dimasukkan dalam rencana peningkatan kerja sama kedua negara.
Duta Besar RI untuk Lima Josef Berty Fernandez mengungkapkan bahwa Indonesia sangat memahami pentingnya peningkatan kerja sama Indonesia dan Peru ke jenjang yang lebih tinggi untuk mengembangkan perdagangan dan investasi kedua negara.
“Indonesia melihat Peru sebagai salah satu negara yang perkembangan ekonomi dan infrastrukturnya terbaik di antara negara-negara Amerika Selatan. Peru dan Indonesia juga memiliki beberapa kesamaan dalam produk pertanian (buah-buahan, sayuran, perikanan, kehutanan, dan pertambangan), produk industri (tekstil, makanan dan minuman olahan, perak, perhiasan), serta ekonomi kreatif (handicraft, kain tenun, lukisan, dan musik) yang dikembangkan perdagangan dan investasinya di pasar lokal maupun internasional," imbuhnya.
Pada kesempatan ini dilakukan pertemuan antara Wamendag RI dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru, Magali Silva Velarde Alvarez, yang antara lain membahas usulan pembentukan Free Trade Agreement (FTA)/Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) Peru-RI.
Sebagai bentuk persiapan peningkatan kerja sama tersebut, pemerintah Indonesia mengajak dunia usaha Indonesia melakukan pendekatan dengan pelaku bisnis di Peru untuk bekerja sama melalui kegiatan forum bisnis yang juga dilaksanakan pada 13 September 2013, di Kantor Kamar Dagang Peru (Camara de Comercio de Lima-CCL).
Forum Bisnis tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Promosi Ekonomi Kementerian Luar Negeri Peru, Duta Besar RI di Lima, Ketua Kamar Dagang Peru, serta kalangan industri dan importir Peru.
Para pengusaha Peru, menurut Mendag, menunjukkan banyak minat terhadap beberapa produk antara lain Perusahaan Lodero (alat olahraga seperti bola dan sepatu), Portline (tas), Acuza (kertas), Asociation Islamica Del Peru (zipper dan yarn), Vegetalia Sac Industri (CPO), serta Fericorp (tekstil).
“Untuk meningkatkan nilai perdagangan dan investasi yang konkrit bagi kedua negara, Indonesia mengusulkan agar fokus pada beberapa sektor dan produk tertentu, serta kerja sama dalam beberapa sektor pendukung kelancaran arus barang yang disebut dengan Preferential Trade Agreement (PTA),” ujar Bayu dalam siaran persnya, Rabu (18/9/2013).
Pemerintah Peru menyambut baik gagasan untuk mencari bentuk kerja sama yang fokus, mudah dan dapat cepat diterapkan oleh dunia usaha. Peru juga mengharapkan agar sektor UKM dan pariwisata dapat dimasukkan dalam rencana peningkatan kerja sama kedua negara.
Duta Besar RI untuk Lima Josef Berty Fernandez mengungkapkan bahwa Indonesia sangat memahami pentingnya peningkatan kerja sama Indonesia dan Peru ke jenjang yang lebih tinggi untuk mengembangkan perdagangan dan investasi kedua negara.
“Indonesia melihat Peru sebagai salah satu negara yang perkembangan ekonomi dan infrastrukturnya terbaik di antara negara-negara Amerika Selatan. Peru dan Indonesia juga memiliki beberapa kesamaan dalam produk pertanian (buah-buahan, sayuran, perikanan, kehutanan, dan pertambangan), produk industri (tekstil, makanan dan minuman olahan, perak, perhiasan), serta ekonomi kreatif (handicraft, kain tenun, lukisan, dan musik) yang dikembangkan perdagangan dan investasinya di pasar lokal maupun internasional," imbuhnya.
Pada kesempatan ini dilakukan pertemuan antara Wamendag RI dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru, Magali Silva Velarde Alvarez, yang antara lain membahas usulan pembentukan Free Trade Agreement (FTA)/Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) Peru-RI.
Sebagai bentuk persiapan peningkatan kerja sama tersebut, pemerintah Indonesia mengajak dunia usaha Indonesia melakukan pendekatan dengan pelaku bisnis di Peru untuk bekerja sama melalui kegiatan forum bisnis yang juga dilaksanakan pada 13 September 2013, di Kantor Kamar Dagang Peru (Camara de Comercio de Lima-CCL).
Forum Bisnis tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Promosi Ekonomi Kementerian Luar Negeri Peru, Duta Besar RI di Lima, Ketua Kamar Dagang Peru, serta kalangan industri dan importir Peru.
Para pengusaha Peru, menurut Mendag, menunjukkan banyak minat terhadap beberapa produk antara lain Perusahaan Lodero (alat olahraga seperti bola dan sepatu), Portline (tas), Acuza (kertas), Asociation Islamica Del Peru (zipper dan yarn), Vegetalia Sac Industri (CPO), serta Fericorp (tekstil).
(gpr)