Mazda siap kembali ke India
A
A
A
Sindonews.com - Mazda Motor Corp mulai menyiapkan diri untuk kembali ke pasar otomotif India. Tidak hanya sebagai pasar, negeri kari tersebut akan digunakan dengan potensial sebagai basis produksi dan ekspor mobil-mobil Mazda.
"Kami sudah melakukan banyak riset, analisa pasar dan hal-hal lainnya. Setelah kita lihat model bisnis yang akan diterapkan, kembali ke India itu adalah hal yang sangat mungkin," ujar Presiden dan CEO Mazda Motor Corp, Masamichi Kogai, Rabu (18/9/2013).
Diketahui Mazda meninggalkan India pada 2009. Mereka terpaksa hengkang karena krisis global yang terjadi waktu itu.
Kogai mengatakan, keputusan final Mazda kembali ke India akan diumumkan setelah rencana bisnis tiga tahun Mazda selesai. Menurutnya, saat ini yang menjadi prioritas Mazda adalah meresmikan pabrik baru di Meksiko.
Selain itu, mereka juga masih disibukkan untuk meningkatkan penjualan di kawasan Amerika utara dan beberapa pasar otomotif potensial lainnya.
Diketahui dengan rencana bisnis tiga tahun tetsebut yang akan berakhir pada 2016, Mazda berupaya meraih profit sebesar USD1,52 miliar dengan penjualan global 1,7 juta kendaraan.
"Kami sudah melakukan banyak riset, analisa pasar dan hal-hal lainnya. Setelah kita lihat model bisnis yang akan diterapkan, kembali ke India itu adalah hal yang sangat mungkin," ujar Presiden dan CEO Mazda Motor Corp, Masamichi Kogai, Rabu (18/9/2013).
Diketahui Mazda meninggalkan India pada 2009. Mereka terpaksa hengkang karena krisis global yang terjadi waktu itu.
Kogai mengatakan, keputusan final Mazda kembali ke India akan diumumkan setelah rencana bisnis tiga tahun Mazda selesai. Menurutnya, saat ini yang menjadi prioritas Mazda adalah meresmikan pabrik baru di Meksiko.
Selain itu, mereka juga masih disibukkan untuk meningkatkan penjualan di kawasan Amerika utara dan beberapa pasar otomotif potensial lainnya.
Diketahui dengan rencana bisnis tiga tahun tetsebut yang akan berakhir pada 2016, Mazda berupaya meraih profit sebesar USD1,52 miliar dengan penjualan global 1,7 juta kendaraan.
(izz)