Jateng dijatah 28.000 ton kedelai impor

Kamis, 19 September 2013 - 18:41 WIB
Jateng dijatah 28.000...
Jateng dijatah 28.000 ton kedelai impor
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mendapat jatah kedelai impor dari pemerintah pusat sebanyak 28 ribu ton atau 75 persen jatah nasional.

Seluruh kedelai akan didistribusikan ke 36 koperasi produsen tahu tempe (Kopti) di wilayah Jateng melalui Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog).

Kepala Divisi Regional (Divre) Bulog Provinsi Jateng, Witono mengatakan, jatah kedelai impor ini guna mencukupi kebutuhan regional selama tiga bulan jelang akhir tahun.

"Kedelai ini akan tiba tiga bulan menjelang akhir tahun, karena perizinan impor ini baru dikeluarkan pada akhir Agustus lalu. Di samping itu, hingga saat ini juga belum mendapatkan negara yang mampu mengimpor kedelai sebanyak itu," katanya, Kamis (19/9/2013).

Diprediksi kelangkaan kedelai bakal berlangsung sampai akhir tahun. Untuk itu sejumlah negara penghasil kedelai dibidik, terutama yang relatif belum terpengaruh kenaikan harga. Misalnya Amerika Latin dan Argentina.

Nantinya kedelai impor akan dijual ke produsen lokal Rp8.490 per kilogram (kg), sesuai harga yang ditetapkan Menteri Perdagangan (Permendag) No 49/2013. Adapun penyesuaian harga baru bisa dilakukan tiga bulan mendatang.

"Sehingga untuk ketersediaan kedelai dalam tiga bulan ini, Bulog menyerap kedelai lokal dari Wonogiri, Grobogan, dan Purwodadi," lanjutnya.

Tiga kabupaten di Jateng ini tergolong mumpuni dalam kualitas dan kuantitas komoditas tersebut. Sebagai contoh, Grobogan memasok 45 persen kebutuhan kedelai di Jateng dengan produksi rata-rata 65.755 ton di lahan 27.170 hektare. Selain itu, kualitas kedelai Grobogan tak terbantahkan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7526 seconds (0.1#10.140)