PNM terbitkan MTN senilai Rp125 M
A
A
A
Sindonews.com - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp125 miliar.
Dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (20/9/2013) dijelaskan bahwa pada Rabu (18/9/2013), perusahaan pelat merah tersebut telah menerbitkan MTN VII senilai Rp125 miliar.
Adapun, imbal hasil (return) yang ditawarkan dari MTN itu sebesar 8,3 persen. Sementara perseroan pada Juli lalu juga telah menerbitkan obligasi II PNM senilai Rp1 triliun dengan kupon sebesar 9,2 persen.
Dana hasil penerbitan surat utang tersebut dialokasikan untuk mendukung pengembangan bisnis perusahaan. Rincian penggunaan dana obligasi tersebut, yakni sebesar 60 persen untuk modal kerja dan sisanya 40 persen untuk pembiayaan kembali (refinancing) utang.
Lembaga keuangan nonbank milik pemerintah yang fokus pada penyaluran kredit untuk sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tersebut menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp3,3 triliun hingga penghujung tahun ini. Target itu naik 17,8 persen dibanding realisasi tahun lalu senilai Rp2,8 triliun.
Dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (20/9/2013) dijelaskan bahwa pada Rabu (18/9/2013), perusahaan pelat merah tersebut telah menerbitkan MTN VII senilai Rp125 miliar.
Adapun, imbal hasil (return) yang ditawarkan dari MTN itu sebesar 8,3 persen. Sementara perseroan pada Juli lalu juga telah menerbitkan obligasi II PNM senilai Rp1 triliun dengan kupon sebesar 9,2 persen.
Dana hasil penerbitan surat utang tersebut dialokasikan untuk mendukung pengembangan bisnis perusahaan. Rincian penggunaan dana obligasi tersebut, yakni sebesar 60 persen untuk modal kerja dan sisanya 40 persen untuk pembiayaan kembali (refinancing) utang.
Lembaga keuangan nonbank milik pemerintah yang fokus pada penyaluran kredit untuk sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tersebut menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp3,3 triliun hingga penghujung tahun ini. Target itu naik 17,8 persen dibanding realisasi tahun lalu senilai Rp2,8 triliun.
(rna)