Harga sapi di Padang naik Rp3 juta/ekor

Senin, 23 September 2013 - 10:35 WIB
Harga sapi di Padang...
Harga sapi di Padang naik Rp3 juta/ekor
A A A
Sindonews.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga sapi di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengalamai kenaikan cukup tinggi, yakni sekitar Rp3 juta per ekor.

"Tahun lalu harga sapi jenis sapi simmental untuk satu ekor saja dengan berat 160 kilogram (kg) harganya Rp12 juta, tapi sekarang harganya Rp15 juta," kata Uman, juragan sapi jalan By Pass Simpang Taruko, Kuranji, Padang, Sumbar, Senin (23/9/2013).

Menurutnya, kenaikan harga sapi ini dipengaruhi pasokan pakan sapi yang juga naik. Misalnya, satu karung rumput menjadi Rp20 ribu dari sebelumnya hanya Rp 10 ribu. "Sehari kita butuh empat sampai lima karung rumput, sagu satu batang ukuran 1,5 meter dulu hanya Rp17 ribu sekarang menjadi Rp20 ribu," ujarnya.

Selain itu, ampas tahu terbuat dari kedelai satu karung dari sebelumnya Rp30 ribu sekarang menjadi Rp50 ribu. "Sehari kita butuh dua karung dari pabrik tahu," katanya.

Uman yang telah 20 tahun menggeluti ternak sapi ini memiliki 60 ekor sapi dan yang siap dijual sebanyak 30 ekor sapi berbagai jenis, seperti sapi Simmental, Brahman, Bali dan Kampung. Harganya bervariasi mulai dari Rp9 juta sampai Rp15 juta.

"Kita menjual sapi ini berdasarkan beratnya saja, rata-rata masih sama sekitar 140-160 kg selama sepekan sudah delapan ekor sapi dijual, dan hari ini sudah ada yang memesan tiga ekor lagi, satu ekor dari rumah sakit Sitti Rahma, ini digunakan untuk korban," ujarnya.

Awalnya dia sebagai pedagang daging sapi, namun ia beralih profesi menjadi peternak sapi. Kini, sapinya menjadi banyak lantaran ada yang tidak laku terjual kemudian dia kembangkan. "Kadang ada yang tidak terjual kemudian kita ternakkan lalu berkembang, itulah awalnya," terangnya.

Kendati sudah lama beternak sapi, namun Dinas Peternakan Padang tidak pernah memberikan penyuluhan dan pengobatan sapi. "Dulu sempat kita panggil untuk memeriksa ternaknya ini, namun mereka tidak datang-datang, mungkin Dinas Peternakan hanya mau di panggil orang yang punya banyak uang," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6404 seconds (0.1#10.140)