Tripakarta optimis kinerja tumbuh 50%

Senin, 23 September 2013 - 14:15 WIB
Tripakarta optimis kinerja...
Tripakarta optimis kinerja tumbuh 50%
A A A
Sindonews.com - PT Asuransi Tripakarta optimsitis kinerja perseroan tetap terjaga sampai akhir tahun, dengan pertumbuhan di atas 40 persen.

Direktur Utama PT Asuransi Tripakarta, Chandra Purnama mengatakan, kendati ekonomi dunia dibayang-bayangi ketidakpastian serta depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD), Tripakarta tetap optimistis kinerja perseroan tetap terjaga sampai akhir tahun.

"Tahun ini kami memproyeksikan pertumbuhan kinerja bisnis 40-50 persen dari 2012. Melihat kinerja pertengahan tahun ini, kami optimistis tercapai," ungkap Chandra di Bandung, Senin (23/9/2013).

Menurut dia, membaiknya iklim ekonomi diharapkan menggenjot kinerja Tripakarta tiga bulan kedepan. Peningkatan kinerja diharapkan ditopang jumlah asset dan premi. Untuk asset, hingga Juni tahun ini nilainya melebihi Rp1 triliun. Tumbuh sekitar Rp400 miliar dari posisi asset pada akhir 2012 pada level Rp600 miliar.

Sementara, kinerja premi juga tercatat cukup positif. Hingga paruh waktu 2013, premi Tripakarta Rp550 miliar. Nyaris menyentuh pencapaian premi selama 2012.

"Tahun lalu, nilai premi kami Rp693 miliar. Sedangkan kinerja hingga pertengahan tahun ini sudah mencapai Rp550 miliar," ujar dia.

Selain tetap mempertahankan prinsip kehati-hatian, perseroan juga terus mengembangkan segmen market agar kinerja asuransi lebih optimal. Yaitu dengan meningkatkan segmen ritel, melihat potensinya yang masih cukup terbuka.

Saat ini, penetrasi asuransi di Indonesia tak kurang dari 20 dari populasi Indonesia. Selain itu, pihaknya juga masih mengandalkan pangsa pasar korporasi, dengan tingkat penetrasi nyaris 60 persn. Sedangkan segmen ritel mencapai 40 persen.

"Kedepan, komposisinya segmentasi akan kami ubah menjadi 50-50. Itu yang menjadi salah satu strategi kami dalam mendongkrak kinerja tahun ini," jelasnya.

Ketika disinggung dampak depresiasi rupiah terhadap USD, Chandra mengaku kinerja sektor asuransi tetap survive. Banyak perusahaan yang tidak ingin menanggung risiko sebagai efek pelemahan rupiah dengan meningkatkan penjaminan produk.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0625 seconds (0.1#10.140)