Walikota Samarinda akan kejar CSR tambang batu bara
A
A
A
Sindonews.com - Banyaknya perusahaan tambang yang beroperasi di Kota Samarinda membuat kota ini termasuk digelari sebagai kota tambang. Untuk itu, karena banyaknya aktivitas tambang yang bersinggungan dengan masyarakat, Walikota Samarinda Syahrie Jaang akan mengejar tanggung jawab perusahaan.
Tanggung jawab perusahaan yang dimaksud adalah Corporate Social Responsibility (CSR). Ia bahkan menyebut CSR adalah kewajiban yang harus ditunaikan perusahaan.
"CSR ini hukumnya bukan sunah, tapi wajib. Saya akan mengejar perusahaan-perusahaan batu bara yang tidak melaksanakan CSR," kata Jaang, Senin (23/9/2013).
Sejauh ini, kata Jaang, masyarakat Kota Samarinda membutuhkan peningkatan layanan kesehatan. Untuk itu, beberapa perusahaan tambang diarahkan untuk memberikan fasilitas kesehatan seperti mobil ambulance.
Selain itu, Pemkot Samarinda juga akan membangun puskesmas rawat inap yang mendekat ke masyarakat atau istilahnya pelayanan kesehatan penyanggah. "Ini akan membantu warga, sebab tidak perlu lagi yang emergency harus jauh-jauh ke kota, dan keluarga pasien yang menjaga juga tidak terbuang waktunya termasuk kerabat yang akan membesuk,” katanya.
Dengan CSR dari perusahaan, pembangunan peningkatan fasilitas kesehatan bisa dimaksimalkan dan tidak bergantung APBD. Tidak hanya itu, fasilitas sosial yang diperlukan oleh masyarakat juga bisa ditingkatkan dengan memaksimalkan kewajiban perusahaan.
Tanggung jawab perusahaan yang dimaksud adalah Corporate Social Responsibility (CSR). Ia bahkan menyebut CSR adalah kewajiban yang harus ditunaikan perusahaan.
"CSR ini hukumnya bukan sunah, tapi wajib. Saya akan mengejar perusahaan-perusahaan batu bara yang tidak melaksanakan CSR," kata Jaang, Senin (23/9/2013).
Sejauh ini, kata Jaang, masyarakat Kota Samarinda membutuhkan peningkatan layanan kesehatan. Untuk itu, beberapa perusahaan tambang diarahkan untuk memberikan fasilitas kesehatan seperti mobil ambulance.
Selain itu, Pemkot Samarinda juga akan membangun puskesmas rawat inap yang mendekat ke masyarakat atau istilahnya pelayanan kesehatan penyanggah. "Ini akan membantu warga, sebab tidak perlu lagi yang emergency harus jauh-jauh ke kota, dan keluarga pasien yang menjaga juga tidak terbuang waktunya termasuk kerabat yang akan membesuk,” katanya.
Dengan CSR dari perusahaan, pembangunan peningkatan fasilitas kesehatan bisa dimaksimalkan dan tidak bergantung APBD. Tidak hanya itu, fasilitas sosial yang diperlukan oleh masyarakat juga bisa ditingkatkan dengan memaksimalkan kewajiban perusahaan.
(gpr)