Harga emas global kembali merosot

Selasa, 24 September 2013 - 20:14 WIB
Harga emas global kembali merosot
Harga emas global kembali merosot
A A A
Sindonews.com - Harga emas dunia turun untuk sesi keempat secara berturut-turut pada Selasa (24/9/2013), karena dolar menguat dan kurangnya kejelasan moneter AS serta kebijakan fiskal yang mengurangi permintaan untuk logam mulia.

Sepeti diketahui, The Federal Reserve (AS) pekan lalu, secara mengejutkan tetap berpegang dengan pembelian aset bulanan USD85 miliar per bulan, mengalahkan perkiraan analis memotong USD10 miliar pada September. Hal itu memicu kenaikan sekitar 4 persen dalam harga emas, tetapi logam sejak mundur jatuh di atas 3,2 persen melewati tiga sesi di tengah kekhawatiran baru, bahwa Fed akan mulai memotong pembelian obligasi bulanan, segera setelah bulan depan.

Presiden Fed New York, William Dudley mengatakan, bahwa bank sentral AS masih bisa mengurangi dukungan untuk ekonomi tahun ini. Sementara Presiden Fed St Louis, James Bullard menyebutkan, stimulus dapat ditingkatkan kembali pada Oktober tergantung data ekonomi.

"Emas terus diperdagangkan dengan aset risiko global, yang berarti bahwa kurangnya minat investor masih mendorong pasar," kata analis VTB Capital, Andrey Kryuchenkov, seperti dilansir dari Business Day.

"Saya pikir pada akhir tahun pasar akan lebih yakin situasi makro ekonomi, karena pengetatan akan menjulang dan akan mungkin lebih cepat dari yang diperkirakan," terangnya.

Spot emas turun 0,4 persen di angka USD1,317.10 per ounce pada pukul 09.56 GMT .

"Pada topside untuk emas kita memiliki 50-100 hari rata-rata berkumpul di USD1,345 per ounce, yang harus membuktikan perlawanan cukup keras dan di sisi negatifnya USD1,290-USD1,300 per ounce harus membuktikan dukungan yang solid," ujar pedagang MKS Capital, Alex Thorndike.

Kekhawatiran bahwa pencetakan uang bank sentral untuk membeli aset akan memicu inflasi telah membantu meningkatkan harga emas, yang biasanya sebagai pelindung nilai inflasi. Logam menguat di angka tertinggi ke-11 bulan pada Oktober lalu, setelah The Fed mengumumkan putaran ketiga dari stimulus ekonomi yang agresif .

Pasar hari ini terbebani, karena dolar AS (USD) sedikit menguat terhadap sekeranjang mata uang, yang membuat harga emas dan komoditas lainnya yang dihargakan dalam mata uang USD lebih mahal bagi pembeli dari negara lain.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6618 seconds (0.1#10.140)