OCBC NISP targetkan transaksi kartu kredit Rp1,6 T

Kamis, 26 September 2013 - 15:38 WIB
OCBC NISP targetkan transaksi kartu kredit Rp1,6 T
OCBC NISP targetkan transaksi kartu kredit Rp1,6 T
A A A
Sindonews.com - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) menargetkan nilai transaksi kartu kredit dapat mencapai Rp1,6 triliun pada akhir tahun ini. Nilai tersebut tumbuh 45 persen dari tahun lalu yang mencapai Rp1,1 triliun.

Kepala Divisi Unsecured Loan NISP, Irwan Sutjipto Tisnabudi mengatakan, perseroan mengandalkan nasabah yang existing. Setidaknya total kartu kredit yang telah diterbitkan mencapai 105 ribu kartu pada saat ini.

Pihaknya menargetkan jumlah kartu bisa mencapai 120 ribu kartu hingga akhir tahun ini atau naik dari 75 ribu pada akhir tahun lalu. "Transaksi saat ini Rp130 miliar per bulan. Tahun ini kita targetkan nilai penjualan Rp1,6 triliun," kata Irwan saat dihubungin di Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Menurutnya, dari sisi transaksi yang paling banyak digunakan untuk belanja keperluan sehari-hari (groceries), kemudian disusul dengan kuliner. Dia juga mencoba ekspansi ke segmen kesehatan, seperti penggunaan untuk kegiatan olahraga.

Transaksi yang signifikan datang dari luar negeri, sebesar 20 persen dari transaksi bulanan. "Hal ini karena kurs mata uang kita itu yang paling bagus dari seluruh kartu kredit terbitan bank asal Indonesia," ujarnya.

DIa menjelaskan, penerbitan kartu kredit tahun ini masih lebih prospektif yang ditopang dengan kartu kredit liquid platinum. Produk kartu kredit liquid platinum masih menjadi andalan dengan porsi 65 persen dari total kartu kredit OCBC NISP.

Sisanya dihuni kartu kredit solid titanium yang memiliki plafon sebesar Rp6 juta. "Pertumbuhan masih bagus dengan target sebesar 120 ribu kartu, masih bagus dan melonjak ketimbang tahun lalu yang mencapai 75 ribu kartu, penerbitan ini masih ditopang dengan kartu kredit liquid platinum," ujarnya.

Seperti diketahui, OCBC NISP menerbitkan dua jenis kartu, yakni Liquid Platinum untuk segmen menengah ke atas dengan plafon mulai Rp10 juta, dan Solid Titanium untuk segmen menengah dengan plafon pinjaman mulai Rp6 juta. Adapun porsinya lebih banyak Liquid Titanium sekitar 70 ribu keping kartu.

"Untuk Liquid suku bunga kita tetapkan 2,95 persen sesuai aturan Bank Indonesia, karena memang penggunaannya lebih banyak segera dilunasi oleh nasabah. Sedangkan Solid suku bunga 2,49 persen, karena pemegang kartu membayar cicilan minimum," terangnya.

Sementara, dari sisi rasio kredit bermasalah (NPL), terjaga di bawah 2 persen dengan melakukan pemilihan segmen secara selektif. Pasar yang dibidik lebih fokus ke nasabah OCBC NISP sendiri dengan banyak melakukan penjualan lintas produk.

"Untuk outstanding kredit sekarang sekitar Rp240 miliar. Tahun lalu Rp180 miliar, dan target menjadi Rp260 miliar pada akhir tahun, karena tadi kebanyakan kartu kita adalah Liquid yang habis digunakan langsung dilunasi," pungkas Irwan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1985 seconds (0.1#10.140)