Indonesia-RRT tingkatkan kerja sama bisnis

Selasa, 01 Oktober 2013 - 16:41 WIB
Indonesia-RRT tingkatkan kerja sama bisnis
Indonesia-RRT tingkatkan kerja sama bisnis
A A A
Sindonews.com - Guna meningkatkan kerja sama bisnis antara Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), akan menyelenggarakan acara "Indonesia-China Business Luncheon" pada 3 Oktober 2013 di Jakarta.

Kegiatan ini diselengarakan berkaitan dengan kedatangan Presiden RRT, Xi Jinping ke Indonesia. "Kunjungan ini penting bagi peningkatan hubungan bilateral baik dibidang politik, ekonomi dan lain-lain," kata Menteri Perindustrian, MS Hidayat dalam rilisnya, Selasa (1/10/2013).

Forum bisnis yang diselenggarakan Kemenperin dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan dihadiri sekitar 300 delegasi RRT dan 500 delegasi Indonesia, baik dari kalangan pejabat pemerintah maupun dunia usaha dari kedua negara.

Menurutnya, kegiatan ini juga akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden RRT Xi Jinping. Menperin mengatakan, kedua negara sepakat untuk mewujudkan kemitraan strategis yang akan membawa manfaat nyata bagi kedua negara dan kawasan serta dunia.

Pada pertemuan ini akan dilakukan penandatanganan 21 buah perjanjian meliputi bidang loan agreement (pulp and paper), mining and transportation, investment financing, joint investment, MoA, cement industry, smelter, industrial parks, bandung dan Jakarta monorail.

"Nilai kerja sama atara pengusaha kedua negara tersebut diperkirakan lebih dari USD30 miliar," ujarnya.

Tiongkok merupakan kekuatan ekonomi nomor dua di dunia dengan jumlah penduduk 1,35 miliar jiwa dan tingkat GDP sebesar USD8,2 triliun pada 2012. Sementara, Indonesia dengan jumlah penduduk sebanyak 237 juta jiwa dan tingkat GDP sebesar USD946,4 miliar pada 2012 diharapkan akan terus berkembang.

Nilai Investasi China ke Indonesia pada 2012 sebesar USD141 juta dengan 190 proyek atau naik dibanding 2011 yang mencapai USD128,2 juta dengan 160 proyek. Sementara, realisasi investasi China ke Indonesia pada kuartal I/2013 mencapai USD60,2 juta dengan 99 proyek dan diharapkan investasi China di Tanah Air bisa lebih banyak lagi jika terlibat pada proyek-proyek infrastruktur Indonesia dalam MP3EI.

Sementara, nilai ekspor non-migas Indonesia ke China pada periode Januari-Juni 2013 mencapai USD 10,09 miliar. Nilai ekspor tersebut memiliki porsi sekitar 13,5 persen dari total ekspor non-migas yang mencapai USD74,77 miliar.

Sedangkan nilai impor non-migas Indonesia dari China sebesar USD14,42 miliar dalam periode Januari-Juni tahun ini. Nilai impor tersebut memiliki porsi 19,96 persen dari total impor non-migas Indonesia yang mencapai USD72,25 miliar.

"Melihat kenyataan itu, maka perpaduan kekuatan bisnis kedua negara yang substansial selayaknya dapat menempatkan Indonesia dan RRT menjadi pemain penting di kawasan dan dunia," tegas Menperin.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2232 seconds (0.1#10.140)