Ekspor Australia Agustus meningkat 3%
A
A
A
Sindonews.com - Berdasarkan data perdagangan terbaru Biro Statistik Australia (ABS), ekspor Australia naik 3 persen menjadi USD25,4 miliar pada Agustus 2013.
Dilansir dari Shanghai Daily, Rabu (2/10/2013), ABS mencatat defisit perdagangan disesuaikan musiman sebesar USD764 juta pada Agustus.
Ekspor ke China naik 11 persen menjadi USD8,2 miliar, nilai bulanan tertinggi yang pernah tercatat. Ekspor barang secara keseluruhan meningkat 3,9 persen menjadi USD21,2 miliar.
Ekspor tambang tumbuh 2,2 persen menjadi AUD13,3 miliar (USD12,5 miliar), didorong kenaikan bijih logam dan mineral yang meningkat 7,4 persen. Pada basis perdagangan barang internasional, nilai ekspor bijih besi naik sebesar USD80,6 juta dalam harga yang lebih kuat.
Ekspor manufaktur meningkat 6 persen menjadi sebesar USD3,5 miliar. Peningkatan ini sebagian diimbangi penurunan dalam ekspor jasa 1,1 persen menjadi USD4,22 miliar.
Ekspor barang Australia ke Asia Utara meningkat 7,7 persen pada Agustus, dengan ekspor ke Jepang naik 9,3 persen. Selanjutnya, ekspor ke 10 negara ASEAN naik sebesar 13,2 persen dan ekspor ke India meningkat 20,9 persen.
Di sisi lain, impor naik 1 persen menjadi USD26,2 miliar. Sementara impor barang dagang secara keseluruhan 1,1 persen lebih tinggi di angka USD21,2 miliar, terutama didorong kenaikan impor barang konsumsi 4,6 persen. Impor peralatan transportasi non-industri naik USD76,9 juta serta impor makanan dan minuman untuk konsumsi tumbuh USD72,2 juta.
Berdasarkan negara, impor dari China lebih tinggi 11,2 persen, Amerika Serikat turun 15,2 persen, Korea anjlok 24,6 persen dan Singapura lebih rendah 13,6 persen.
Dilansir dari Shanghai Daily, Rabu (2/10/2013), ABS mencatat defisit perdagangan disesuaikan musiman sebesar USD764 juta pada Agustus.
Ekspor ke China naik 11 persen menjadi USD8,2 miliar, nilai bulanan tertinggi yang pernah tercatat. Ekspor barang secara keseluruhan meningkat 3,9 persen menjadi USD21,2 miliar.
Ekspor tambang tumbuh 2,2 persen menjadi AUD13,3 miliar (USD12,5 miliar), didorong kenaikan bijih logam dan mineral yang meningkat 7,4 persen. Pada basis perdagangan barang internasional, nilai ekspor bijih besi naik sebesar USD80,6 juta dalam harga yang lebih kuat.
Ekspor manufaktur meningkat 6 persen menjadi sebesar USD3,5 miliar. Peningkatan ini sebagian diimbangi penurunan dalam ekspor jasa 1,1 persen menjadi USD4,22 miliar.
Ekspor barang Australia ke Asia Utara meningkat 7,7 persen pada Agustus, dengan ekspor ke Jepang naik 9,3 persen. Selanjutnya, ekspor ke 10 negara ASEAN naik sebesar 13,2 persen dan ekspor ke India meningkat 20,9 persen.
Di sisi lain, impor naik 1 persen menjadi USD26,2 miliar. Sementara impor barang dagang secara keseluruhan 1,1 persen lebih tinggi di angka USD21,2 miliar, terutama didorong kenaikan impor barang konsumsi 4,6 persen. Impor peralatan transportasi non-industri naik USD76,9 juta serta impor makanan dan minuman untuk konsumsi tumbuh USD72,2 juta.
Berdasarkan negara, impor dari China lebih tinggi 11,2 persen, Amerika Serikat turun 15,2 persen, Korea anjlok 24,6 persen dan Singapura lebih rendah 13,6 persen.
(dmd)