Japfa Comfeed beli peternakan sapi di Australia
A
A
A
Sindonews.com - PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) melalui anak perusahaanya, PT Santosa Agrindo (Santori) telah menyelesaikan pembelian atas dua peternakan sapi terkenal di Australia, Riveren Station dan Inverway Station.
Kedua peternakan itu berlokasi di daerah Victoria Rover Downs di Northern Territory, dengan luas lahan gabungan mencapai 555 ribu hektar (ha) dan kapasitas memelihara 45 ribu ekor sapi, yang sebagian besar keturunan jenis bangsa Brahman.
Head of Breeding PT Santosa Agrindo Dayan Antoni mengatakan, pembelian dua peternakan sapi di Autralia untuk melengkapi intergritas vertikal perseroan. Selain itu, peternakan di Australia mampu memproduksi dalam jumlah besar dibanding di Indonesia.
“Kami sudah ada produsen daging, pengembanganbiakan serta lainnya di Indonesia. Tetapi, untuk pengembangan di Indonesia kalau dilakukan secara intensif, biaya tinggi dan ada keterbatasan. Jadi, kalau di Australia itu sudah ada,” kata Dayan saat dihubungi di Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Dia melanjutkan, pembelian dua peternakan ini juga dalam rangka memperkuat struktur pasokan sapi bakalan di Indonesia. Pasokan sapi bakalan yang datang dari Australia, Dayan mengharapkan dapat menyumbang sekitar 10 persen untuk pasokan sapi di perusahaan.
Sebelumnya, perseroan juga telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1 triliun sepanjang tahun 2013. Wakil Direktur Keuangan JPFA Putut Djagiri menuturkan, pendanaan belanja modal itu diperoleh dari pinjaman perbankan dan kas internal perusahaan dengan posri masing-masing 50 persen
Lebih lanjut Putut mengungkap, belanja modal akan dialokasikan sebesar 60 persen untuk pembibitan lahan, sementara sisanya digunakan untuk penambahan kapasitas produksi seperti ekspansi pabrik pakan ternak, peternakan komersional dan budidaya perairan.
Kedua peternakan itu berlokasi di daerah Victoria Rover Downs di Northern Territory, dengan luas lahan gabungan mencapai 555 ribu hektar (ha) dan kapasitas memelihara 45 ribu ekor sapi, yang sebagian besar keturunan jenis bangsa Brahman.
Head of Breeding PT Santosa Agrindo Dayan Antoni mengatakan, pembelian dua peternakan sapi di Autralia untuk melengkapi intergritas vertikal perseroan. Selain itu, peternakan di Australia mampu memproduksi dalam jumlah besar dibanding di Indonesia.
“Kami sudah ada produsen daging, pengembanganbiakan serta lainnya di Indonesia. Tetapi, untuk pengembangan di Indonesia kalau dilakukan secara intensif, biaya tinggi dan ada keterbatasan. Jadi, kalau di Australia itu sudah ada,” kata Dayan saat dihubungi di Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Dia melanjutkan, pembelian dua peternakan ini juga dalam rangka memperkuat struktur pasokan sapi bakalan di Indonesia. Pasokan sapi bakalan yang datang dari Australia, Dayan mengharapkan dapat menyumbang sekitar 10 persen untuk pasokan sapi di perusahaan.
Sebelumnya, perseroan juga telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1 triliun sepanjang tahun 2013. Wakil Direktur Keuangan JPFA Putut Djagiri menuturkan, pendanaan belanja modal itu diperoleh dari pinjaman perbankan dan kas internal perusahaan dengan posri masing-masing 50 persen
Lebih lanjut Putut mengungkap, belanja modal akan dialokasikan sebesar 60 persen untuk pembibitan lahan, sementara sisanya digunakan untuk penambahan kapasitas produksi seperti ekspansi pabrik pakan ternak, peternakan komersional dan budidaya perairan.
(rna)