BRI targetkan bisnis mikro tumbuh 30%
BRI targetkan bisnis mikro tumbuh 30%
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan hingga akhir 2013, pertumbuhan bisnis segmen mikro mencapai 30 persen. Pertumbuhan ini akan dicapai dengan menggenjot jumlah nasabah di BRI Unit dari 31 juta menjadi 44 juta nasabah.
Sekretaris Perusahaan BBRI, Muhammad Ali mengatakan, perseroan akan terus meningkatkan financial inclusion dari micro finance dan branchless banking. Saat ini kinerja BRI Unit mencatat pertumbuhan mencapai 27 persen secara Year on Year (YoY) atau di atas rata-rata industri.
"BRI Unit kami sudah mencatat 31 juta nasabah dari total 44 juta nasabah saat ini. Hal ini didukung akses kami ke masyarakat pedesaan. Ke depan branchless banking juga turut mendukung financial inclusion," ujar Ali saat dihubungi di Jakarta, Kamis (3/20/130).
Menurutnya, saat ini perseroan juga terus meningkatkan peran branchless banking yang masih diuji coba Bank Indonesia (BI) hingga November. Dia mengatakan, layanan branchless banking telah mencatat pengguna mencapai 5439 nasabah dengan lebih dari 4.000 transfer.
Namun, kendalanya masih banyak seperti jaringan telekomunikasi yang baik. Kerja sama dengan penyedia jaringan telekomunikasi untuk pembebanan tarif ke nasabah, dan pengawasan agen internal dan eksternal. "Layanan ini juga membutuhkan sosialisasi dari pemerintah ke masyarakat," ujarnya.
Seperti diketahui, hingga Juni 2013, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp391,8 triliun. Dari eksposur itu, kredit BRI didominasi sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yakni sebesar Rp286,8 triliun atau lebih dari 80 persen.
Besarnya penyaluran kredit BRI untuk sektor UMKM ini didukung oleh jumlah jaringan unit kerja BRI yang terus bertambah. Hingga Juni 2013, BRI telah memiliki 9.323 unit kerja dengan didukung 64,222 jaringan e-channel di seluruh pelosok Indonesia dan terkoneksi secara realtime online.
Selain menjadi market leader di sektor kredit UMKM, BRI juga menjadi market leader dalam penyaluran KUR. Hingga Juli 2013, BRI telah menyalurkan KUR kepada 8,4 juta nasabah atau 92,37 persen dari total nasabah KUR nasional dengan penyaluran sebesar Rp75,98 triliun atau 61,64 persen dari total KUR nasional.
Sekretaris Perusahaan BBRI, Muhammad Ali mengatakan, perseroan akan terus meningkatkan financial inclusion dari micro finance dan branchless banking. Saat ini kinerja BRI Unit mencatat pertumbuhan mencapai 27 persen secara Year on Year (YoY) atau di atas rata-rata industri.
"BRI Unit kami sudah mencatat 31 juta nasabah dari total 44 juta nasabah saat ini. Hal ini didukung akses kami ke masyarakat pedesaan. Ke depan branchless banking juga turut mendukung financial inclusion," ujar Ali saat dihubungi di Jakarta, Kamis (3/20/130).
Menurutnya, saat ini perseroan juga terus meningkatkan peran branchless banking yang masih diuji coba Bank Indonesia (BI) hingga November. Dia mengatakan, layanan branchless banking telah mencatat pengguna mencapai 5439 nasabah dengan lebih dari 4.000 transfer.
Namun, kendalanya masih banyak seperti jaringan telekomunikasi yang baik. Kerja sama dengan penyedia jaringan telekomunikasi untuk pembebanan tarif ke nasabah, dan pengawasan agen internal dan eksternal. "Layanan ini juga membutuhkan sosialisasi dari pemerintah ke masyarakat," ujarnya.
Seperti diketahui, hingga Juni 2013, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp391,8 triliun. Dari eksposur itu, kredit BRI didominasi sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yakni sebesar Rp286,8 triliun atau lebih dari 80 persen.
Besarnya penyaluran kredit BRI untuk sektor UMKM ini didukung oleh jumlah jaringan unit kerja BRI yang terus bertambah. Hingga Juni 2013, BRI telah memiliki 9.323 unit kerja dengan didukung 64,222 jaringan e-channel di seluruh pelosok Indonesia dan terkoneksi secara realtime online.
Selain menjadi market leader di sektor kredit UMKM, BRI juga menjadi market leader dalam penyaluran KUR. Hingga Juli 2013, BRI telah menyalurkan KUR kepada 8,4 juta nasabah atau 92,37 persen dari total nasabah KUR nasional dengan penyaluran sebesar Rp75,98 triliun atau 61,64 persen dari total KUR nasional.
(izz)
Explore More