Penjualan hewan kurban di Kendal anjolk 50%
A
A
A
Sindonews.com - Hari Raya Idul Adha kurang sepuluh hari, namun penjualan hewan kurban di Kendal, Jawa Tengah (Jateng) masih sepi. Para pedagang hewan kurban mengaku tahun ini mengalami penurunan permintaan hingga 50 persen.
Jika biasanya sepuluh hari menjelang Hari Raya Idul Adha sudah laku ratusan ekor, kini baru 50 kambing saja. Sedangkan untuk mengantisipasi penyakit pada hewan kurban pedagang rajin membersihkan kandang dan memeriksa kesehatan hewan.
Suasana di lapak pedagang hewan kurban di Jalan Raya Kaliwungu, Kendal, Jateng, nampak masih sepi. Kondisi pun dikeluhkan para pedagang dan khawtir akan merigi.
Mahyun, pedagang hewan kurban ini hanya bisa memandangi kambing yang ada di kandang, menunggu pembeli yang sekadar melihat atau menawar. "Sudah dua pekan ini, baru 50 ekor kambing saja yang dipesan," ujarnya, Sabtu (5/10/2013).
Sedangkan tahun lalu, dirinya sudah menjual lebih dari 75 ekor sapi. dia mengakui, warga sekarang banyak yang memilih patungan untuk membeli sapi, karena lebih murah. Harga kambing naik antara 200 ribu hingga 300 ribu per ekor.
Bahkan di lapak miliknya, seekor kambing dijual seharga Rp4 juta, sedangkan paling murah dijual Rp2 juta. Sedangkan untuk menjaga kesehatan hewan kurban yang dijual, Mahyun selalu memeriksa kambing setiap hari.
"Kandang juga dibersihkan agar kambing bebas dari penyakit, kambing juga selalu diberi dan disemprot obat agar terhindar dari penyakit mematikan seperti anthrak dan penyakit lainnya," kata dia.
Jika biasanya sepuluh hari menjelang Hari Raya Idul Adha sudah laku ratusan ekor, kini baru 50 kambing saja. Sedangkan untuk mengantisipasi penyakit pada hewan kurban pedagang rajin membersihkan kandang dan memeriksa kesehatan hewan.
Suasana di lapak pedagang hewan kurban di Jalan Raya Kaliwungu, Kendal, Jateng, nampak masih sepi. Kondisi pun dikeluhkan para pedagang dan khawtir akan merigi.
Mahyun, pedagang hewan kurban ini hanya bisa memandangi kambing yang ada di kandang, menunggu pembeli yang sekadar melihat atau menawar. "Sudah dua pekan ini, baru 50 ekor kambing saja yang dipesan," ujarnya, Sabtu (5/10/2013).
Sedangkan tahun lalu, dirinya sudah menjual lebih dari 75 ekor sapi. dia mengakui, warga sekarang banyak yang memilih patungan untuk membeli sapi, karena lebih murah. Harga kambing naik antara 200 ribu hingga 300 ribu per ekor.
Bahkan di lapak miliknya, seekor kambing dijual seharga Rp4 juta, sedangkan paling murah dijual Rp2 juta. Sedangkan untuk menjaga kesehatan hewan kurban yang dijual, Mahyun selalu memeriksa kambing setiap hari.
"Kandang juga dibersihkan agar kambing bebas dari penyakit, kambing juga selalu diberi dan disemprot obat agar terhindar dari penyakit mematikan seperti anthrak dan penyakit lainnya," kata dia.
(izz)