Jamsostek realisasikan pemerataan manfaat tambahan

Senin, 07 Oktober 2013 - 19:46 WIB
Jamsostek realisasikan...
Jamsostek realisasikan pemerataan manfaat tambahan
A A A
Sindonews.com - Sejalan dengan komitmennya kepada pesertanya di seluruh pelosok negeri, PT Jamsostek (Persero) kembali memberikan manfaat tambahan berupa bantuan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), medical chek up dan suplemen kepada pekerja peserta Jamsostek di Palangka Raya, Kalimantan Selatan.

"Ditujukan kepada peserta Jamsostek. Wujud kepedulian kita untuk peserta, bakti terakhir kami sebelum (program ini) dialihkan ke BPJS kesehatan. Secara nasional ada Rp8,5 miliar kita sudah alokasikan untuk penyelenggaraan medical chek up," kata Direktur Keuangan Jamsostek, Herdy Trisanto di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin (7/10/2013).

Dalam acara yang dikemas dalam tajuk "Jamsostek goes to Factory" tersebut, tampak sekali antusiasme peserta untuk memperoleh berbagai manfaat tambahan yang juga digelar serentak di 11 wilayah kerja Jamsostek di seluruh tanah air.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kalimantan, PT Jamsostek, Adjat Sudrajat mengatakan, kegiatan pemberian manfaat tambahan ini sangat membantu baik bagi pengusaha maupun pekerja dalam menciptakan iklim kerja yang nyaman dan aman.

Pasalnya, lanjut Adjat, program semacam ini sulit dijalankan bila perusahaan yang bersangkutan tidak menjadi peserta Jamsostek lantaran biaya untuk menjalan program ini terbilang tidak murah.

Lebih lanjut Adjat menerangkan, saat ini kepesertaan Jamsostek di Palangka Raya ini terbilang cukup besar. "Peserta aktif di Palangka Raya ada 91 perusahaan 3721 tenaga kerja. Hanya saja kendala kepesertaan, kalau dari sisi tenaga kerja, sosialisasi kami belum sampai, jadi kita menggalakkan sosialisasi. Kalau dari perusahaan ya banyak pemilik perusahaan yang berkelit, jadi kita terus melakukan pendekatan," kata Adjat.

Dikatakannya pula, pihaknya pun tengah menseriusi langkah untuk memperbesar kepesertaan sektor informal. Bahkan salah satu jenis profesi yang disasar Jamsostek adalah para atlit.

"Kepesertaan informal sudah tumbuh bagus, karena manfaat yang dirasakan sangat banyak. Yang sudah merasakan seperti pedagang kaki lima, ojek, pengerajin, bahkan petani kebun sudah ikut. Kita ingin melalui koperasi. Atlit juga termasuk pekerja informal, karena jelas pekerjaannya atlit, dapat penghasilan dari atlit, nah berarti dia perlu dilindungi," tegasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6803 seconds (0.1#10.140)