Gerakan percepatan tanam padi dimulai di Ciamis
A
A
A
Sindonews.com - Gerakan percepatan tanam padi tingkat Jawa Barat dimulai di wilayah Kabupaten Ciamis. Gerakan tersebut dilakukan untuk mendukung peningkatan produksi beras nasional dengan target surplus 10 juta ton pada 2014.
Dipilih Kabupaten Ciamis sebagai lokasi awal gerakan percepatan tanam menjelang musim hujan, karena Ciamis merupakan daerah dengan pasokan surplus beras cukup besar.
“Produksi padi Ciamis pertahun rata-rata 605 ribu ton gabah kering dengan rata-rata produksi mencapai 6,59 ton per hektare,” ujar Wakil Bupati Ciamis Iing Syam Arifien di sela membuka kegiatan gerakan menanam di Desa Golat, Kecamatan Panumbangan, kabupaten Ciamis, Selasa (8/10/2013).
Iing menyebutkan, Ciamis akan konsisten dan terus berupaya untuk meningkatkan produksi padi melalui pelaksanaan program dan bantuan kepada petani, untuk mendukung oeningkatan beras nasional dengan pencapaian target surplus 10 juta ton pada 2014. “Dimulai gerakan tanam di Ciamis, karena beberapa lokasi di Ciamis tidak mengena kondisi cuaca,” kata Iing.
Iing mencontohkan, di Desa Golat, Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis yang dikelola oleh kelompok tani Mekar I, merupakan salah satu sentra produksi padi Ciamis yang pengairanya cukup terjamin dengan bantuan irigasi teknis dan irigasi pedesaan sehingga dalam satu tahun bisa melakukan massa tanam hingga tiga kali.
“Untuk mendukung kawasan ini, di kecamatan Panumbangan juga sudah berdiri Sub Terminal Agribisnis (STA), dengan aktivitas yang sudah baik. Dilengkapi, dengan mobil box pendingin, peralatan pasca panen dan alatpemasaran lainya,” ujar Iing.
Direktur Budidaya Serealia Fatan A Rasyin mewakili Dirjend Tanaman Pangan Kementrian Pertanian menyampaikan, target surplus padi nasional 10 juta ton per tahun pada 2014 merupakan target membutuhkan perhatian semua pihak.
“Terealisasi dan tidaknya target ini, sangat bergantung pada kesiapan petani Indonesia. Untuk itu, di semua daerah sektor pertanian perlu mendapat dukungan semua pihak termasuk pemerintah setempat,” kata Fatan.
Kepala Bidang Produksi Tanaman pangan Distan Provinsi Jabar Uneef Primadi menambahkan, produksi padi berdasarkan angka ramalan 2013 BPS sebesar 11,89 juta ton gabah kering atau meningkat 5,5 persen dibanding produksi tahun 2012 yang hanya mencapai 11,27 juta ton gabah kering. “Salah satu sentra produksinya ada di wilayah kabupaten Ciamis,” kata Uneef.
Uneef menambahkan, konsumsi per kapita per tahun di Jabar sebanyak 94,33 kg, sehingga produksi padi meningkat dengan surplus 2-3 juta ton. Karena jumlah konsumsi di Jabar juga terus meningkat, maka produksi harus terus digenjot.
“Target produksi padi 2014 sebanyak 12,5 juta ton dan khusus untuk Ciamis kami target 793,424 ton gabah kering. Salah satu cara untuk memenuhi target itu, yakni dengan penanaman tepat waktu. Untuk itu percepatan massa tanam kami pilih dari Kabupaten Ciamis,” pungkas Uneff.
Selain dihadiri pejabat pertanian pusat dan provinsi, gerakan percepatan tanam padi 2013 di Ciamis juga dihadiri langusng Danrem 062 Tarumanagara, Dandim 0613 Ciamis san unsur muspida plus.
Dipilih Kabupaten Ciamis sebagai lokasi awal gerakan percepatan tanam menjelang musim hujan, karena Ciamis merupakan daerah dengan pasokan surplus beras cukup besar.
“Produksi padi Ciamis pertahun rata-rata 605 ribu ton gabah kering dengan rata-rata produksi mencapai 6,59 ton per hektare,” ujar Wakil Bupati Ciamis Iing Syam Arifien di sela membuka kegiatan gerakan menanam di Desa Golat, Kecamatan Panumbangan, kabupaten Ciamis, Selasa (8/10/2013).
Iing menyebutkan, Ciamis akan konsisten dan terus berupaya untuk meningkatkan produksi padi melalui pelaksanaan program dan bantuan kepada petani, untuk mendukung oeningkatan beras nasional dengan pencapaian target surplus 10 juta ton pada 2014. “Dimulai gerakan tanam di Ciamis, karena beberapa lokasi di Ciamis tidak mengena kondisi cuaca,” kata Iing.
Iing mencontohkan, di Desa Golat, Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis yang dikelola oleh kelompok tani Mekar I, merupakan salah satu sentra produksi padi Ciamis yang pengairanya cukup terjamin dengan bantuan irigasi teknis dan irigasi pedesaan sehingga dalam satu tahun bisa melakukan massa tanam hingga tiga kali.
“Untuk mendukung kawasan ini, di kecamatan Panumbangan juga sudah berdiri Sub Terminal Agribisnis (STA), dengan aktivitas yang sudah baik. Dilengkapi, dengan mobil box pendingin, peralatan pasca panen dan alatpemasaran lainya,” ujar Iing.
Direktur Budidaya Serealia Fatan A Rasyin mewakili Dirjend Tanaman Pangan Kementrian Pertanian menyampaikan, target surplus padi nasional 10 juta ton per tahun pada 2014 merupakan target membutuhkan perhatian semua pihak.
“Terealisasi dan tidaknya target ini, sangat bergantung pada kesiapan petani Indonesia. Untuk itu, di semua daerah sektor pertanian perlu mendapat dukungan semua pihak termasuk pemerintah setempat,” kata Fatan.
Kepala Bidang Produksi Tanaman pangan Distan Provinsi Jabar Uneef Primadi menambahkan, produksi padi berdasarkan angka ramalan 2013 BPS sebesar 11,89 juta ton gabah kering atau meningkat 5,5 persen dibanding produksi tahun 2012 yang hanya mencapai 11,27 juta ton gabah kering. “Salah satu sentra produksinya ada di wilayah kabupaten Ciamis,” kata Uneef.
Uneef menambahkan, konsumsi per kapita per tahun di Jabar sebanyak 94,33 kg, sehingga produksi padi meningkat dengan surplus 2-3 juta ton. Karena jumlah konsumsi di Jabar juga terus meningkat, maka produksi harus terus digenjot.
“Target produksi padi 2014 sebanyak 12,5 juta ton dan khusus untuk Ciamis kami target 793,424 ton gabah kering. Salah satu cara untuk memenuhi target itu, yakni dengan penanaman tepat waktu. Untuk itu percepatan massa tanam kami pilih dari Kabupaten Ciamis,” pungkas Uneff.
Selain dihadiri pejabat pertanian pusat dan provinsi, gerakan percepatan tanam padi 2013 di Ciamis juga dihadiri langusng Danrem 062 Tarumanagara, Dandim 0613 Ciamis san unsur muspida plus.
(gpr)