2014, Kemenpera bangun 4.406 rumah di NTT
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menargetkan pada tahun 2014 mendatang akan membangun 4.406 unit rumah khusus di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat Rildo Ananda Anwar mengatakan, Program Penyediaan Rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Provinsi NTT merupakan program Direktif Presiden. Program direktif ini diperuntukan bagi warga eks pengungsi Timor Timur dan warga lokal.
“Tahun depan kami akan membangun 4.406 unit rumah khusus di NTT dengan anggaran Rp275,112 miliar. Pembangunan ini disesuaikan dengan hasil pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait dengan kebutuhan rumah untuk warga eks pengungsi Timor Timur,” kata Rildo dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (9/10/2013).
Selain pembangunan rumah khusus, Kemenpera juga mengusulkan kebutuhan anggaran tahun 2014 untuk pengadaan tanah seluas 174,54 hektar (ha) di NTT dengan anggaran sebesar Rp53,317 miliar.
Anggota Komisi V DPR RI Arwani Thomafi mengingatkan Kemenpera agar dapat segera menyelesaikan masalah perumahan dari tahun ke tahun.
“Saya kira perlu dipertegas program di NTT sampai kapan targetnya dan pemerintah pusat perlu juga untuk melakukan koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah maupun lintas sektoral,” papar Arwani.
Sementara itu, anggota Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis meminta Kemenpera untuk menyelesaikan Direktif Presiden yang belum tuntas. “Rumah-rumah yang dulu dibangun di NTT dan belum selesai pembangunannya atau yang sekarang baru jadi rangka besi agar diselesaikan Kemenpera,” tuturnya.
Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat Rildo Ananda Anwar mengatakan, Program Penyediaan Rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Provinsi NTT merupakan program Direktif Presiden. Program direktif ini diperuntukan bagi warga eks pengungsi Timor Timur dan warga lokal.
“Tahun depan kami akan membangun 4.406 unit rumah khusus di NTT dengan anggaran Rp275,112 miliar. Pembangunan ini disesuaikan dengan hasil pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait dengan kebutuhan rumah untuk warga eks pengungsi Timor Timur,” kata Rildo dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (9/10/2013).
Selain pembangunan rumah khusus, Kemenpera juga mengusulkan kebutuhan anggaran tahun 2014 untuk pengadaan tanah seluas 174,54 hektar (ha) di NTT dengan anggaran sebesar Rp53,317 miliar.
Anggota Komisi V DPR RI Arwani Thomafi mengingatkan Kemenpera agar dapat segera menyelesaikan masalah perumahan dari tahun ke tahun.
“Saya kira perlu dipertegas program di NTT sampai kapan targetnya dan pemerintah pusat perlu juga untuk melakukan koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah maupun lintas sektoral,” papar Arwani.
Sementara itu, anggota Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis meminta Kemenpera untuk menyelesaikan Direktif Presiden yang belum tuntas. “Rumah-rumah yang dulu dibangun di NTT dan belum selesai pembangunannya atau yang sekarang baru jadi rangka besi agar diselesaikan Kemenpera,” tuturnya.
(rna)