Hindari overfishing, Kadin imbau tingkatkan budidaya ikan laut

Kamis, 10 Oktober 2013 - 12:36 WIB
Hindari overfishing, Kadin imbau tingkatkan budidaya ikan laut
Hindari overfishing, Kadin imbau tingkatkan budidaya ikan laut
A A A
Sindonews.com - Dalam era open market, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perikanan dan Kelautan menilai, pengendalian perikanan tangkap dan pengembangan perikanan budidaya harus terus didorong.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan, Yugi Prayanto mengatakan, hal tersebut untuk menghindari overfishing. Sehingga stakeholder diharapkan dapat menerapkan praktik perikanan berkelanjutan.

"Negara kita sudah bisa ekspor, itu cukup membanggakan. Sekarang tinggal bagaimana menjaga agar itu bisa berkelanjutan. Jika tidak ada pengendalian, stok ikan juga bisa terancam," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (10/10/2013).

Berdasarkan data yang dihimpun Kadin, dalam tiga tahun terakhir, realisasi ekspor hasil perikanan Indonesia terus meningkat. Pada 2010 nilainya mencapai USD2,86 miliar, naik menjadi USD3,52 miliar pada 2011 dan USD3,85 miliar pada 2012.

Melihat tren ekspor perikanan yang membaik, pihaknya berharap agar hal tersebut bisa sejalan dengan tingkat kesejahteraan nelayan. "Saya kira percuma jika omzet kita bertambah, tapi kesejahteraan nelayan tidak ikut bertambah," ujarnya.

Dia meminta, hal tersebut bisa menjadi perhatian bersama antara para pelaku perikanan dan pemerintah. Terkait masalah overfishing, Yugi mengimbau agar program budi daya ikan laut bisa menjadi salah satu upaya yang harus dilakukan karena dalam kondisi sekarang langkah tersebut masih minim.

Kadin mencatat, potensi budidaya laut mencapai 8.363.501 ha, tetapi realisasi hanya sekitar 74.543 ha. "Peta jalan khusus untuk budi daya ikan laut harus jelas, agar gambarannya juga jelas sehingga lebih mudah untuk dilakukan," pungkas dia.

Sebelumnya, dalam kunjungan lapangan ke kawasan pelabuhan perikanan Benoa di Bali, Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyampaikan pentingnya praktik perikanan berkelanjutan. Pasalnya, kondisi perikanan tangkap dunia saat ini mengalami penurunan cukup signifikan.

"Di AS juga terjadi penurunan jumlah tangkapan ikan, misalnya di wilayah New England, AS bagian Timur Laut. Untuk itu, praktik perikanan tangkap yang berkelanjutan menjadi sangat penting," ujar Kerry, beberapa waktu lalu.

Kunjungan Menlu AS tersebut dilakukan guna memastikan kualitas dan kecukupan pasokan produk perikanan Indonesia yang diekspor ke AS. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, ekspor tuna, cakalang, dan skipjack dari Indonesia ke AS mencapai USD71,37 juta pada 2011 dan USD91,35 juta pada 2012 dengan volume berkisar 14.000-20.000 ton per tahun.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6489 seconds (0.1#10.140)