AAA Sekuritas optimistis saham Grand Kartech diminati
A
A
A
Sindonews.com - PT Andalan Artha Advisindo (AAA) Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi (underwriter) penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Grand Kartech mengaku optimistis sahamnya akan direspon positif oleh investor.
Presiden Direktur AAA Sekuritas Andri Rukminto mengatakan, perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur dan perakitan mesin industri ini tergolong jarang di Indonesia atau kurang dari lima perusahaan yang bergerak di bidang yang sama seperti perseroan. Dengan demikian, banyak investor yang tertarik mengenal Grand Kartech, apalagi perusahaan ini memiliki prospek yang cerah ke depannya di tengah lesunya ekonomi global saat ini.
"Dari pelaksanaan public expose yang kami gelar hari ini dalam rangka IPO Grand Kartech, investor yang datang melebihi dari kursi yang kami sediakan. Selain itu, buku prospektus yang disediakan oleh Manajemen Grand Kartech juga ludes bahkan ada beberapa investor yang tidak kebagian. Artinya, banyak investor yang ingin tahu dan tertarik terhadap IPO-nya Grand Kartech," kata Andri usai menghadiri jumpa pers paparan publik Grand Kartech di Jakarta, Kamis (10/10/2013).
Lebih lanjut Andri mengungkapkan, bahwa harga IPO yang ditawarkan oleh Grand Kartech sekitar Rp225-300/saham, dengan price earning ratio (PER) 7,5-9 kali dinilai sangat menarik bagi investor untuk mengoleksi saham Grand Kartech ini.
"Kami optimis saham ini bakal diminati investor karena prospeknya bagus. Kami mengincar investor lokal dalam penyerapan saham Grand Kartech dan tidak akan melakukan roadshow ke luar negeri. Jumlah saham yang akan dilepas ke publik juga sedikit, jadi kami optimis saham ini akan terserap seluruhnya oleh investor lokal," tandas Andri.
Sebelumnya, Presiden Direktur Grand Kartech, Kenneth Sutardja menambahkan, pihaknya sangat optimistis saham Grand Kartech dapat diserap oleh pasar melihat pertumbuhan industri manufaktur pada kuartal kedua 2013 tetap tumbuh stabil, serta didukung kinerja keuangan dan tingkat profitibilitas perusahaan yang terus meningkat di lima tahun terakhir.
"Ditambah dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dan reputasi yang baik di sektor menjadikan nilai lebih bagi perusahaan," imbuh Kenneth.
Sebagai catatan, Grand Kartech berhasil mencatat pertumbuhan penjualan pada tahun 2012 sebesar Rp243,8 miliar dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp128,5 miliar. Laba kotor perseroan tercatat naik dari Rp33,75 miliar menjadi Rp68,65 miliar. Adapun total asetnya menjadi Rp228,7 miliar dari Rp206 miliar.
Presiden Direktur AAA Sekuritas Andri Rukminto mengatakan, perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur dan perakitan mesin industri ini tergolong jarang di Indonesia atau kurang dari lima perusahaan yang bergerak di bidang yang sama seperti perseroan. Dengan demikian, banyak investor yang tertarik mengenal Grand Kartech, apalagi perusahaan ini memiliki prospek yang cerah ke depannya di tengah lesunya ekonomi global saat ini.
"Dari pelaksanaan public expose yang kami gelar hari ini dalam rangka IPO Grand Kartech, investor yang datang melebihi dari kursi yang kami sediakan. Selain itu, buku prospektus yang disediakan oleh Manajemen Grand Kartech juga ludes bahkan ada beberapa investor yang tidak kebagian. Artinya, banyak investor yang ingin tahu dan tertarik terhadap IPO-nya Grand Kartech," kata Andri usai menghadiri jumpa pers paparan publik Grand Kartech di Jakarta, Kamis (10/10/2013).
Lebih lanjut Andri mengungkapkan, bahwa harga IPO yang ditawarkan oleh Grand Kartech sekitar Rp225-300/saham, dengan price earning ratio (PER) 7,5-9 kali dinilai sangat menarik bagi investor untuk mengoleksi saham Grand Kartech ini.
"Kami optimis saham ini bakal diminati investor karena prospeknya bagus. Kami mengincar investor lokal dalam penyerapan saham Grand Kartech dan tidak akan melakukan roadshow ke luar negeri. Jumlah saham yang akan dilepas ke publik juga sedikit, jadi kami optimis saham ini akan terserap seluruhnya oleh investor lokal," tandas Andri.
Sebelumnya, Presiden Direktur Grand Kartech, Kenneth Sutardja menambahkan, pihaknya sangat optimistis saham Grand Kartech dapat diserap oleh pasar melihat pertumbuhan industri manufaktur pada kuartal kedua 2013 tetap tumbuh stabil, serta didukung kinerja keuangan dan tingkat profitibilitas perusahaan yang terus meningkat di lima tahun terakhir.
"Ditambah dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dan reputasi yang baik di sektor menjadikan nilai lebih bagi perusahaan," imbuh Kenneth.
Sebagai catatan, Grand Kartech berhasil mencatat pertumbuhan penjualan pada tahun 2012 sebesar Rp243,8 miliar dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp128,5 miliar. Laba kotor perseroan tercatat naik dari Rp33,75 miliar menjadi Rp68,65 miliar. Adapun total asetnya menjadi Rp228,7 miliar dari Rp206 miliar.
(rna)