Musim gadu, produksi padi di Jabar mengkhawatirkan
A
A
A
Sindonews.com - Intensitas hujan yang cukup tinggi dibeberapa wilayah di Jawa Barat (Jabar) dikhawatirkan semakin mengancam kualitas hasil panen padi pada musim gadu.
Imbasnya, produksi padi dikhawtirkan akan lebih rendah dari periode musim yang sama tahun lalu. Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Entang Sastraatmadja mengakui, intensitas hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini dikhawatirkan berpengaruh terhadap hasil panen padi di Jawa Barat.
HKTI pesimistis, angka ramalan produksi padi berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 11,9 juta ton gabah akan tercapai.
"Persoalan kualitas padi akibat cuaca dan berkurangnya areal lahan untuk menanam padi memang menjadi penyebab utama rendahnya hasil panen gadu," kata Entang di Bandung, Senin (14/10/2013).
Beberapa persoalan yang muncul pada musim panen gadu seperti tingginya kadar air dalam beras, dan lainnya. Perum Bulog juga hanya menyerap beras yang memenuhi standar tertentu.
Berdasarkan Inpres No 7/2009, persyaratan kualitas beras yang diterima Bulog yaitu beras dengan kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimum 20 persen, butir menir maksimum 2 persen dan derajat sosoh minimal 95 persen.
Imbasnya, produksi padi dikhawtirkan akan lebih rendah dari periode musim yang sama tahun lalu. Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Entang Sastraatmadja mengakui, intensitas hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini dikhawatirkan berpengaruh terhadap hasil panen padi di Jawa Barat.
HKTI pesimistis, angka ramalan produksi padi berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 11,9 juta ton gabah akan tercapai.
"Persoalan kualitas padi akibat cuaca dan berkurangnya areal lahan untuk menanam padi memang menjadi penyebab utama rendahnya hasil panen gadu," kata Entang di Bandung, Senin (14/10/2013).
Beberapa persoalan yang muncul pada musim panen gadu seperti tingginya kadar air dalam beras, dan lainnya. Perum Bulog juga hanya menyerap beras yang memenuhi standar tertentu.
Berdasarkan Inpres No 7/2009, persyaratan kualitas beras yang diterima Bulog yaitu beras dengan kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimum 20 persen, butir menir maksimum 2 persen dan derajat sosoh minimal 95 persen.
(izz)