Metland bidik penjualan Rp1,1 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) menargetkan penjualan hingga akhir tahun ini dapat mencapai Rp1,1 triliun. Angka tersebut akan dienjot dari penjualan rumah tapak, high rise, serta income dari recurring project.
Sekretaris Perusahaan MTLA Olivia Surodjo mengatakan, hingga September 2013, penjualan perseroan telah mencapai 65 persen dari target.
“Pencapaian kami sampai dengan September adalah sekitar 65 persen. Ini karena budget kami untuk tahun 2013 besar di semester II dengan adanya proyek-proyek baru yang di-launch, seperti Grand Metropolitan dan penjualan Metland Puri yang dibuka kembali akhir tahun ini,” ujar Olivia ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (15/10/2013).
Terkait belanja modal, dikatakan Olivia sampai dengan September 2013, perseroan telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar 55-60 persen. Dana tersebut digunakan sebagian besar untuk pembangunan Grand Metropolitan dan akuisisi lahan.
Menurutnya, di tahun 2014 mendatang pihaknya masih akan melakukan akuisisi lahan. Akan tetapi, tidak sebesar dengan tahun 2013. Hal ini karena perseroan masih akan fokus dengan pembangunan proyek-proyek baru yang sudah dijadwalkan sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan MTLA Olivia Surodjo mengatakan, hingga September 2013, penjualan perseroan telah mencapai 65 persen dari target.
“Pencapaian kami sampai dengan September adalah sekitar 65 persen. Ini karena budget kami untuk tahun 2013 besar di semester II dengan adanya proyek-proyek baru yang di-launch, seperti Grand Metropolitan dan penjualan Metland Puri yang dibuka kembali akhir tahun ini,” ujar Olivia ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (15/10/2013).
Terkait belanja modal, dikatakan Olivia sampai dengan September 2013, perseroan telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar 55-60 persen. Dana tersebut digunakan sebagian besar untuk pembangunan Grand Metropolitan dan akuisisi lahan.
Menurutnya, di tahun 2014 mendatang pihaknya masih akan melakukan akuisisi lahan. Akan tetapi, tidak sebesar dengan tahun 2013. Hal ini karena perseroan masih akan fokus dengan pembangunan proyek-proyek baru yang sudah dijadwalkan sebelumnya.
(rna)