Pengumuman besaran UMP 2014 terancam molor
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi memperkirakan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2014 yang akan ditetapkan pada awal November akan molor.
Pasalnya, Dewan Pengupahan Nasional baru selesai melakukan survei Komponen Hidup Layak (KHL) dan perundingan tripartit baru akan dilakukan.
"Kemungkinan terlambat satu sampai dua pekan, tentu kami juga ingin cepat tapi Dewan Pengupahan Nasional yang akan berikan guidance untuk percepat perundingan tripartit," ujar Sofjan di JIExpo, Jakarta, Kamis (17/10/2013).
Sofjan juga memprediksi besaran kenaikan UMP 2014 tidak akan banyak berbeda dengan besaran UMP pada 2013. "Saya percaya tidak banyak bedanya sesuai survei KHL enam sampai tujuh bulan," kata dia.
Sofjan juga berujar apabila besaran UMP sudah dikeluarkan perusahaan yang tergabung dalam Apindo dapat melihat terlebih dahulu kemampuan mereka untuk membayar gaji pekerja.
"Kita sudah lakukan banyak lobi kepada serikat pekerja agar menerima capital insentif. Silakan menaikkan (gaji) sesuai kemampuan," pungkas dia.
Pasalnya, Dewan Pengupahan Nasional baru selesai melakukan survei Komponen Hidup Layak (KHL) dan perundingan tripartit baru akan dilakukan.
"Kemungkinan terlambat satu sampai dua pekan, tentu kami juga ingin cepat tapi Dewan Pengupahan Nasional yang akan berikan guidance untuk percepat perundingan tripartit," ujar Sofjan di JIExpo, Jakarta, Kamis (17/10/2013).
Sofjan juga memprediksi besaran kenaikan UMP 2014 tidak akan banyak berbeda dengan besaran UMP pada 2013. "Saya percaya tidak banyak bedanya sesuai survei KHL enam sampai tujuh bulan," kata dia.
Sofjan juga berujar apabila besaran UMP sudah dikeluarkan perusahaan yang tergabung dalam Apindo dapat melihat terlebih dahulu kemampuan mereka untuk membayar gaji pekerja.
"Kita sudah lakukan banyak lobi kepada serikat pekerja agar menerima capital insentif. Silakan menaikkan (gaji) sesuai kemampuan," pungkas dia.
(izz)