RUPSLB LCGP setujui penerbitan saham baru
A
A
A
Sindonews.com - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Laguna Cipta Griya Tbk (LCGP) menyetujui rencana perseroan untuk menerbitkan saham baru (rights issue) sebanyak 75 persen dari total modal disetor sebagai salah satu sumber pendanaan untuk mengakuisisi lahan di kawasan Jakarta Timur.
Rencana ini akan dapat terlaksana begitu proses penerbitan umum terbatas II dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu selesai digelar.
"Dari rights issue ini, Laguna Cipta mengincar dana segar sebesar Rp1,47 triliun," ujar Direktur Utama LCGP Lukman Purnomosidi di Arion Swiss-BellHotel, Jakarta, Rabu (16/10/2013) malam.
Lukman mengatakan, adapun alokasi dana hasil right issue ini akan digunakan untuk akuisisi lahan dan modal kerja perseroan. Rinciannya, sebesar Rp800 miliar untuk akuisisi lahan di wilayah Bambu Apus, sedangkan Rp700 miliar sisanya untuk modal kerja.
"Terkait dengan penyerapan dana Untuk akuisisi lahan, harganya sudah fix, tinggal proses jual belinya saja,” kata Lukman.
Sementara itu, Direktur Laguna Cipta Griya Danny Boestami mengatakan, yang bertindak sebagai standby buyer adalah PT Bahana Sekuritas.
Di samping itu, perseroan juga berniat untuk mengganti nama perusahaannya. Hal ini merupakan kelanjutan dari MoU dengan PT Prima Jaringan pada Desember 2012 lalu terkait dengan rencana akuisisi dan kerja sama pembangunan proyek superblok.
“Yang jelas nanti ada nama Eureka Prima. Untuk lanjutannya masih dipikirkan apa yang paling baik, bisa Eureka Prima Jakarta atau yang lainnya,” tutup Danny.
Rencana ini akan dapat terlaksana begitu proses penerbitan umum terbatas II dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu selesai digelar.
"Dari rights issue ini, Laguna Cipta mengincar dana segar sebesar Rp1,47 triliun," ujar Direktur Utama LCGP Lukman Purnomosidi di Arion Swiss-BellHotel, Jakarta, Rabu (16/10/2013) malam.
Lukman mengatakan, adapun alokasi dana hasil right issue ini akan digunakan untuk akuisisi lahan dan modal kerja perseroan. Rinciannya, sebesar Rp800 miliar untuk akuisisi lahan di wilayah Bambu Apus, sedangkan Rp700 miliar sisanya untuk modal kerja.
"Terkait dengan penyerapan dana Untuk akuisisi lahan, harganya sudah fix, tinggal proses jual belinya saja,” kata Lukman.
Sementara itu, Direktur Laguna Cipta Griya Danny Boestami mengatakan, yang bertindak sebagai standby buyer adalah PT Bahana Sekuritas.
Di samping itu, perseroan juga berniat untuk mengganti nama perusahaannya. Hal ini merupakan kelanjutan dari MoU dengan PT Prima Jaringan pada Desember 2012 lalu terkait dengan rencana akuisisi dan kerja sama pembangunan proyek superblok.
“Yang jelas nanti ada nama Eureka Prima. Untuk lanjutannya masih dipikirkan apa yang paling baik, bisa Eureka Prima Jakarta atau yang lainnya,” tutup Danny.
(rna)