BI dan ASEAN sepakat siapkan dana darurat USD2 M

Sindonews.com - Bank Indonesia (BI) telah menandatangani ASEAN Swap Agreement bersama 10 negara ASEAN lainnya dengan total nilai kesepakatan mencapai USD2 miliar.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengatakan, perjanjian ini merupakan kelanjutan dari Bilateral Swap Agreement yang telah dilakukan Indonesia dengan beberapa negara lainnya.

"Sepuluh negara ASEAN menandatangani perjanjian senilai USD2 miliar," kata Agus saat ditemui wartawan usai menghadiri acara Annual Report Award (ARA) 2012 di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (17/10/2013) malam.

Agus mengatakan, perjanjian ini berisikan kesepakatan antar negara anggota ASEAN dalam rangka menyediakan dana darurat jika terjadi kondisi ekonomi yang fluktuatif.

"Skemanya, negara ASEAN saling dukung dengan menyimpan dana total USD2 miliar," papar dia.

Selain penandatangan kesepakatan tersebut, Agus menambahkan, BI saat ini juga tengah menjajaki kesepakatan Chiangmai Initiative. Agus menyatakan, nilai perjanjian akan ditingkatkan dua kali lipat dari sebelumnya yang hanya USD120 miliar.

"Secara umum akan kita coba negara anggota ASEAN plus tiga untuk bisa selesaikan Chiangmai," kata Agus.

Dengan kedua aksi yang dilakukan BI tersebut, Agus optimistis mampu mendukung pemerintah dalam upaya menjaga stabilitas moneter Indonesia. Langkah ini diambil sebagai langkah antisipasi atas pengurangan stimulus dari The Federal Reserve yang meskipun AS baru saja menyepakati peningkatan pagu utangnya, namun tetap harus mewaspadai perkembangannya.

"Ke depan kita waspadai dan persiapkan dengan baik," tutup Agus.