Harga cabai di Surakarta meroket 100%
A
A
A
Sindonews.com - Harga beberapa jenis cabai di pasar tradisional Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng) naik tajam sampai dua kali lipat dari harga normal atau naik 100 persen.
Kenaikan harga cabai ini dikarenakan terserang hama dan cuaca yang panas membuat tanaman cabai gagal panen. Di pasar tradisional Pasar Gedhe Kota Surakarta, harga cabai meroket sampai 100 persen.
Samini, pedagang cabai did aerah tersebut mengtatakan, hampir semua jenis cabai mengalami kenaikan. Misalnya cabai besar merah dari Rp19 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp40 ribu per kg.
Untuk cabai hijau besar juga mengalami kenaikan dari Rp20 ribu menjadi Rp40 ribu. Begitu juga dengan cabai jenis rawit merah yang juga mengalami kenaikan dari Rp20 ribu menjadi Rp39 ribu per kg.
"Kenaikan harga cabai ini karena dampak gagal panen dan membuat banyak cabai rusak dan mati, diakibatkan serangan hama serta cuaca panas yang sangat ekstrim yang membuat tanaman cabai tersebut menjadi kering dan mati," ujarnya, Jumat (18/10/2013).
Menurutnya, kenikan harga cabai ini mengakibatkan banyak pelanggan mengurangi pembeliannya. Sehingga pedagang cabai juga mengurangi stok dari biasanya. "Kenaikan ini sejak sepekan terakhir," kata Samini.
Kenaikan harga cabai ini membuat omzet penjualannya berkurang sampai 50 persen, karena banyak pelanggannya yang mengurangi pembelian cabai dari biasanya sebelum kenaikan harga ini.
Kenaikan harga cabai ini dikarenakan terserang hama dan cuaca yang panas membuat tanaman cabai gagal panen. Di pasar tradisional Pasar Gedhe Kota Surakarta, harga cabai meroket sampai 100 persen.
Samini, pedagang cabai did aerah tersebut mengtatakan, hampir semua jenis cabai mengalami kenaikan. Misalnya cabai besar merah dari Rp19 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp40 ribu per kg.
Untuk cabai hijau besar juga mengalami kenaikan dari Rp20 ribu menjadi Rp40 ribu. Begitu juga dengan cabai jenis rawit merah yang juga mengalami kenaikan dari Rp20 ribu menjadi Rp39 ribu per kg.
"Kenaikan harga cabai ini karena dampak gagal panen dan membuat banyak cabai rusak dan mati, diakibatkan serangan hama serta cuaca panas yang sangat ekstrim yang membuat tanaman cabai tersebut menjadi kering dan mati," ujarnya, Jumat (18/10/2013).
Menurutnya, kenikan harga cabai ini mengakibatkan banyak pelanggan mengurangi pembeliannya. Sehingga pedagang cabai juga mengurangi stok dari biasanya. "Kenaikan ini sejak sepekan terakhir," kata Samini.
Kenaikan harga cabai ini membuat omzet penjualannya berkurang sampai 50 persen, karena banyak pelanggannya yang mengurangi pembelian cabai dari biasanya sebelum kenaikan harga ini.
(izz)