Mentan dorong pengusaha bangun fasilitas produksi

Minggu, 20 Oktober 2013 - 16:20 WIB
Mentan dorong pengusaha...
Mentan dorong pengusaha bangun fasilitas produksi
A A A
Sindonews.com - Para pengusaha hendaknya tidak hanya sekedar menjadi trader atau pedagang saja, tanpa mau menanamkan modal untuk membangun fasilitas produksi.

Padahal, dengan membangun fasilitas produksi para pengusaha akan banyak membantu peningkatan ekonomi daerah khususnya, dan perekonomian nasional umumnya.

"Jangan bisanya hanya impor, kemudian dijual di dalam negeri. Ini namanya hanya mau untungnya saja," kata Menteri Pertanian, Suswono saat meresmikan gudang gula milik pabrik gula PT Gula Multi Manis (GMM) di Desa Jappah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sabtu (19/10/2013).

Karena itu, Mentan mengapresiasi langkah GMM yang membangun pabrik gula. Langkah ini, akan meningkatkan produksi gula nasional dan dapat mengurangi impor. Sekaligus membantu pemerintah dalam program swasembada gula nasional.

Mentan mengakui, swasembada gula yang dicanangkan banyak mengalami kendala. Pertama adalah kendala lahan. Dibutuhkan setidaknya tambahan lahan 350 ribu hektare khusus untuk menanam tebu.

"Hingga sekarang tambahan lahan itu tidak ada, sehingga luas panen tebu sejak dicanangkan 2009 hingga sekarang tidak bertambah," jelas Mentan.

Kedua, revitalisasi pabrik gula. Pabrik gula yang ada merupakan pabrik gula peninggalan Belanda. Mesin-mesinnya perlu diremajakan agar dapat meningkatkan rendemen, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produksi gula nasional.

Namun, langkah revitalisasi pabrik gula juga tidak dilakukan. Sehinga pabrik-pabrik yang ada masih beroperasi menggunakan mesin-mesin lama.

Ketiga, pembangunan pabrik gula baru. Untuk mencapai swasembada gula ketika itu diperlukan 20-25 pabrik gula baru. Tetapi sejak 2009 baru satu pabrik yang dibangun, yakni GMM. "Ya baru GMM ini, pabrik (gula) baru yang dibangun sejak 2009," ujarnya.

Mentan menguraikan, ketiga hal penghambat swasembada gula tersebut, yakni penambahan lahan, revitalisasi pabrik gula, dan pembangunan pabrik baru, kewenangannya tidak berada di Kementan. Wilayah Kementan adalah peningkatan produksi tebu petani untuk menyuplai pabrik gula.

"Kementan hanya fokus pada penyediaan bibit tebu yang baik dan pembinaan petani agar produksi tebunya meningkat," kata Suswono.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7029 seconds (0.1#10.140)