IHSG berpotensi lanjutkan penguatan

Senin, 21 Oktober 2013 - 08:11 WIB
IHSG berpotensi lanjutkan...
IHSG berpotensi lanjutkan penguatan
A A A
Sindonews.com - Merujuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang selama satu minggu lalu naik 26,66 poin (0,59 persen) dan diiringi net sell asing Rp749,2 miliar, sehingga selama 42 minggu net sell asing menjadi Rp14,41 triliun serta kenaikan Dow Jones dan EIDO di hari Jumat lalu, maka ada peluang IHSG kembali melanjutkan kenaikannya di awal pekan ini.

Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, potensi penguatan tersebut juga tercermin dari pola yang terbentuk atas IHSG, dimana lajunya menunjukkan tren penguatan.

"Rentang IHSG pada kisaran 4.516-4.577. Berpola white closing marubozu terbentuk atas IHSG, mengindikasikan bullish reversal," kata Edwin, Senin (21/10/2013).

Sentimen positif juga datang dari Amerika Serikat (AS), dimana setelah seminggu lalu Dow Jones naik 162,54 poin (1,07 persen) didorong ditundanya pemberlakuan debt ceiling dan partial shutdown hingga awal 2014, maka minggu ini akan menjadi minggu yang sibuk terutama apa dampak dari 16 hari partial shutdown atas ekonomi AS.

Dengan penundaan tersebut, for sure, Dow Jones berpeluang mencetak level rekor baru hingga akhir tahun 2013 sehingga fokus ke depannya tertuju atas data ekonomi dan laporan keuangan emiten.

Kenaikan tersebut, lanjut Edwin, juga terjadi seiring kuatnya pertumbuhan kinerja keuangan seperti Google, Morgan Stanley serta pertumbuhan GDP China Q3/2013 sebesar 7,8 persen.

Adapun data ekonomi dan LK Q3/2013 yang perlu diperhatikan minggu ini, seperti September jobs report, import-export, existing home sales, PMI mfg index, new home sales, durable goods orders, consumer sentiment, McDonald's, Halliburton, Netflix, Texas Instruments; Boeing, Caterpillar, GlaxoSmithKline, AT&T, Ford, 3M, Credit Suisse, Amazon.com, Microsoft, P&G dan UPS.

Sekitar 98 dari 500 emiten dalam Indeks S&P 500 yang telah merilis laba bersih LK Q3/2013, 62,2 persen diantaranya mengalahkan estimasi laba bersih awal analis atau masih dibawah rata-rata 63 persen di 1994.

Saat ini, analis memperkirakan earnings tumbuh rata-rata 4,2 persen (dengan asumsi sisanya setara kejadian diatas), tetapi masih di bawah ekspektasi 1 Juli 2013 sebesar 8,5 persen.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0899 seconds (0.1#10.140)