Harga meroket, omzet pedagang daging anjlok 30%
A
A
A
Sindonews.com - Meski pemerintah menambah kuota sapi impor, namun harga daging sapi di Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng) masih tinggi. Bahkan menembus angka Rp100 ribu per kilo gram (kg). Mahalnya harga ini di keluhkan pedagang karena berdampak pada sepinya pembeli.
Sudah sejak tiga bulan terakhir harga daging sapi di los daging pasar tradisional Banjarnegara, Jawa Tengah ini masih bertahan pada angka 95 hingga Rp100 ribu per kg.
Impor sapi yang dilakukan pemrintah ternyata tidak mampu menstabilkan harga sapi di daerah. Sementara, akibat harga daging yang tinggi ini membuat pedagang mengeluh lantaran sepi pembeli.
Omzet mereka pun turun hingga 30 persen di banding saat harga normal pada kisaran Rp80 ribu. "Omzet kami turun 30 persen," kata Basuki, satu satu pedagang di daerah tersebut, Senin (21/10/2013).
Belum memncukupinya kuota impor dan buruknya infrastruktur di daerah penghasil sapi menjadi salah satu faktor masih tingginya harga daging di sejumlah daerah.
Kini, para pedagang hanya bisa berharap agar pemerintah serius untuk menangani masalah harga pangan ini. Mahalnya harga pangan selain di rasakan dampaknya oleh pedagang juga semakin membuat rakyat kecil menjerit.
Sudah sejak tiga bulan terakhir harga daging sapi di los daging pasar tradisional Banjarnegara, Jawa Tengah ini masih bertahan pada angka 95 hingga Rp100 ribu per kg.
Impor sapi yang dilakukan pemrintah ternyata tidak mampu menstabilkan harga sapi di daerah. Sementara, akibat harga daging yang tinggi ini membuat pedagang mengeluh lantaran sepi pembeli.
Omzet mereka pun turun hingga 30 persen di banding saat harga normal pada kisaran Rp80 ribu. "Omzet kami turun 30 persen," kata Basuki, satu satu pedagang di daerah tersebut, Senin (21/10/2013).
Belum memncukupinya kuota impor dan buruknya infrastruktur di daerah penghasil sapi menjadi salah satu faktor masih tingginya harga daging di sejumlah daerah.
Kini, para pedagang hanya bisa berharap agar pemerintah serius untuk menangani masalah harga pangan ini. Mahalnya harga pangan selain di rasakan dampaknya oleh pedagang juga semakin membuat rakyat kecil menjerit.
(izz)