Pembebasan bea impor kedelai ancam petani lokal

Senin, 21 Oktober 2013 - 16:11 WIB
Pembebasan bea impor kedelai ancam petani lokal
Pembebasan bea impor kedelai ancam petani lokal
A A A
Sindonews.com - Kebijakan pemerintah membebaskan bea masuk kedelai impor dinilai akan mengancam petani kedelai lokal. Selain itu, kebijakan tersebut dikhawatirkan memicu tumbuhnya kartel baru.

Ketua Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Jabar, Asep Nurdin mengatakan, kebijakan tersebut hanya membuat petani kedelai lokal terancam.

Asep khawatir, apabila harga kedelai di Amerika turun, maka harga jual kedelai ke Indonesia akan sangat rendah. Kondisi tersebut tentu mematikan harga kedelai lokal. "Swasembada kedelai semakin sulit terlaksana," kata dia, Senin (21/10/2013).

Selain itu, kebijakan tersebut juga dikhawtirkan menguntungkan salah satu pihak karena berpotensi memunculkan kartel-kartel baru. Sebabnya, hanya dengan modal sekitar Rp50 miliar, siapapun bisa menjadi importir kedelai.

Menurut dia, sejak pemerintah menghapus bea impor kedelai, muncul 30 kartel baru yang menguasai komoditas tersebut. Mereka menguasai harga kedelai, persediaan, hingga ke proses distribusinya.

Asep mengatakan, selama pemerintah melalui Perum Bulog tidak mengambil peran sebagai penyeimbang, maka upaya pengendalian harga kedelai akan sulit terlaksana. Adanya penghapusan bea impor kedelai, juga telah memupus upaya mewujudkan harga kedelai yang terjangkau.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4763 seconds (0.1#10.140)