Rosneft-Sinopec sepakati sistem pembayaran minyak
A
A
A
Sindonews.com - Produsen minyak mentah terbesar di dunia, Rosneft dan raksasa minyak China, Sinopec telah menyepakati kerangka perjanjian pembayaran uang muka untuk pengiriman minyak dari Rusia.
Kesepakatan tersebut akan melihat Sinopec - kilang minyak terbesar di China - membayar 25-30 persen dari total biaya kontrak selama 10 tahun. Di mana Rosneft akan memberikan 10 juta ton minyak per tahun mulai 2014.
"Ini adalah istilah normal yang berlaku untuk klien kami," kata Kepala Eksekutif Rosneft, Igor Sechin dalam upacara penandatanganan di Beijing dikutip kantor berita Interpax, Selasa (22/10/2013).
Kesepakatan itu, diumumkan selama kunjungan Perdana Menteri Dmitry Medvedev ke Beijing yang bertujuan meletakkan dasar pertama Rusia atas pengiriman gas alam ke pasar energi terbesar China.
Medvedev menghargai total biaya kontrak Rosneft-Sinopec sebesar USD85 miliar (62 miliar euro). "Kami sekarang mencapai kesepakatan formula akhir, di mana gas akan mulai mengalir dari Rusia ke China," ujarnya.
"Pada dasarnya, kami telah menyepakati formula. Sekarang kita masih perlu menyepakati harga," terang Madvedev.
Kesepakatan tersebut akan melihat Sinopec - kilang minyak terbesar di China - membayar 25-30 persen dari total biaya kontrak selama 10 tahun. Di mana Rosneft akan memberikan 10 juta ton minyak per tahun mulai 2014.
"Ini adalah istilah normal yang berlaku untuk klien kami," kata Kepala Eksekutif Rosneft, Igor Sechin dalam upacara penandatanganan di Beijing dikutip kantor berita Interpax, Selasa (22/10/2013).
Kesepakatan itu, diumumkan selama kunjungan Perdana Menteri Dmitry Medvedev ke Beijing yang bertujuan meletakkan dasar pertama Rusia atas pengiriman gas alam ke pasar energi terbesar China.
Medvedev menghargai total biaya kontrak Rosneft-Sinopec sebesar USD85 miliar (62 miliar euro). "Kami sekarang mencapai kesepakatan formula akhir, di mana gas akan mulai mengalir dari Rusia ke China," ujarnya.
"Pada dasarnya, kami telah menyepakati formula. Sekarang kita masih perlu menyepakati harga," terang Madvedev.
(dmd)