Menperin sudah kantongi nama direksi baru Inalum
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Perindustrian MS Hidayat menyebut target pertama ketika Indonesia Asaham Aluminium (Inalum) telah diambil alih pemerintah Indonesia dari Nippon Asahan Aluminium (NAA) adalah mengganti jajaran direksi.
Hidayat mengaku akan segera mengganti direksi-direksi berkebangsaan Jepang untuk selanjutnya diduduki oleh putra putri terbaik Indonesia.
"Direktur utama, direktur keuangan, dan satu lagi direkturnya yang orang Jepang harus diganti karena 100 persen pemerintah (Indonesia) sahamnya," ujar Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/10/2013) malam.
Walaupun sudah mengantongi nama-nama calon direksi baru Inalum tersebut, namun Hidayat masih belum mau memberitahu.
"Jangan berspekulasi lah, sudah ada kok namanya (direksi baru). Yang pasti semua orang Indonesia yang berpengalaman," lanjut Hidayat.
Tetapi sebagai Ketua Tim Pengambilalihan Inalum, Hidayat mengaku lega dan bangga karena Inalum dapat kembali ke Indonesia. "Alhamdulillah, dua tahun kerja saya," pungkasnya.
Semalam, Komisi VI DPR RI akhirnya menyetujui anggaran pengambilalihan Inalum dari perusahaan Jepang, yaitu Nippon Asahan Aluminium (NAA) sebesar USD558 juta. Dengan begitu, Inalum akan segera menjadi perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).
Hidayat mengaku akan segera mengganti direksi-direksi berkebangsaan Jepang untuk selanjutnya diduduki oleh putra putri terbaik Indonesia.
"Direktur utama, direktur keuangan, dan satu lagi direkturnya yang orang Jepang harus diganti karena 100 persen pemerintah (Indonesia) sahamnya," ujar Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/10/2013) malam.
Walaupun sudah mengantongi nama-nama calon direksi baru Inalum tersebut, namun Hidayat masih belum mau memberitahu.
"Jangan berspekulasi lah, sudah ada kok namanya (direksi baru). Yang pasti semua orang Indonesia yang berpengalaman," lanjut Hidayat.
Tetapi sebagai Ketua Tim Pengambilalihan Inalum, Hidayat mengaku lega dan bangga karena Inalum dapat kembali ke Indonesia. "Alhamdulillah, dua tahun kerja saya," pungkasnya.
Semalam, Komisi VI DPR RI akhirnya menyetujui anggaran pengambilalihan Inalum dari perusahaan Jepang, yaitu Nippon Asahan Aluminium (NAA) sebesar USD558 juta. Dengan begitu, Inalum akan segera menjadi perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).
(gpr)