Menperin berharap Jepang diskon harga Inalum
Menperin berharap Jepang diskon harga Inalum
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat bergurau agar pihak Nippon Asahan Aluminium (NAA) memberikan diskon kepada Pemerintah Indonesia dalam pembayaran Inalum sebesar USD558 juta.
Pasalnya, walupun kesepakatan pembayaran sudah harus dilakukan tanggal 1 November, namun Kementerian Keuangan akan segera mentransfer dana tersebut pada tanggal 25 Oktober 2013 bersamaan dengan penandatanganan pengakhiran kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan NAA.
"USD558 miliar sudah maksimal. Kalau bisa kurang sedikit, kasih diskon kek atau apa," guraunya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/10/2013) malam.
Dia juga mengharapkan agar seluruh pemilik saham Inalum dapat hadir pada saat tandatangan pengakhiran kerja sama tersebut.
"Tanggal 25 Oktober Insya Allah akan ditandatangani pengakhiran kerja sama. Mudah-mudahan seluruh shareholder 12 perusahaan akan hadir," pungkas Hidayat.
Semalam, Komisi VI DPR RI akhirnya menyetujui anggaran pengambilalihan Inalum dari perusahaan Jepang, yaitu NAA sebesar USD558 miliar. Dengan begitu, Inalum akan segera menjadi perusahaan pelat merah.
Pasalnya, walupun kesepakatan pembayaran sudah harus dilakukan tanggal 1 November, namun Kementerian Keuangan akan segera mentransfer dana tersebut pada tanggal 25 Oktober 2013 bersamaan dengan penandatanganan pengakhiran kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan NAA.
"USD558 miliar sudah maksimal. Kalau bisa kurang sedikit, kasih diskon kek atau apa," guraunya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/10/2013) malam.
Dia juga mengharapkan agar seluruh pemilik saham Inalum dapat hadir pada saat tandatangan pengakhiran kerja sama tersebut.
"Tanggal 25 Oktober Insya Allah akan ditandatangani pengakhiran kerja sama. Mudah-mudahan seluruh shareholder 12 perusahaan akan hadir," pungkas Hidayat.
Semalam, Komisi VI DPR RI akhirnya menyetujui anggaran pengambilalihan Inalum dari perusahaan Jepang, yaitu NAA sebesar USD558 miliar. Dengan begitu, Inalum akan segera menjadi perusahaan pelat merah.
(gpr)
Explore More