Realisasi FLPP minim, backlog hunian Sulsel tinggi

Kamis, 24 Oktober 2013 - 15:22 WIB
Realisasi FLPP minim,...
Realisasi FLPP minim, backlog hunian Sulsel tinggi
A A A
Sindonews.com - Realisai penyerapan dana program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sepanjang 2013 di Sulawesi Selatan (Sulsel) masih minim. Sementara, angka backlog di Sulsel tinggi.

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Sulsel, Raymond Arfandy mengatakan, pihak pengembang baru merealisasikan 1.000-an unit rumah dari target penyaluran 5.000 unit untuk tahun ini, atau sekitar 35 persen.

Minimnya realisasi tersebut, karena pengembang kurang berminat membangun program rumah murah bersubsidi. Harga jual yang hanya Rp88 juta, dinilai tidak sebanding dengan operasional yang harus ditanggung pengembang.

"Sangat kurang memang realisasi FLPP. Dan ini bukan hanya di Sulsel. Angka Rp88 juta itu sangat menyulitkan bagi teman-teman yang mau membangun," ujar dia seusai pembukaan Rakerda REI di Hotel Grand Clarion, Makassar, Kamis (24/10/2013).

Karena itu, pihaknya menyambut baik adanya rencana kenaikan harga rumah tapak murah senilai Rp110 juta. Dengan kenaikan itu, akan memberi keleluasaan kepada pengembang untuk membangun rumah murah sesuai mekanisme pasar.

Sebab, menurutnya, semakin besar jumlah rumah murah yang terbangun akan mengurangi tingkat kemiskinan di Sulsel. Saat ini salah satu indikator kemiskinan, dapat diukur dari tingkat kelaiakan rumah hunian masyarakat.

Selain itu, kata Reymond, angka backlog (kekurangan rumah) di Sulsel juga masih cukup tinggi, diprediksi mencapai 20 persen dari jumlah target pembangunan rumah 2013 yang mencapai 15.000 unit.

"Kalau melihat target pembangunan perumahan secara total yang mencapai 15.000 untuk Sulsel, ini menandakan demand (permintaan) pasar di Sulsel masih cukup tinggi. Sehingga kami beraharap dari Rakerda yang digelar mampu merumuskan langkah strategis mengurangi backlog perumahan di Sulsel," ujarnya.

Raymond optimis, pasar properti Sulsel akan semakin cerah, karena pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat. Tidak hanya itu, Sulsel tidak lagi hanya bermain di level pengembang lokal, tapi juga menjadi incaran investor raksasa seperti Royal Spring sampai Agung Podomoro.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8606 seconds (0.1#10.140)