IHSG diprediksi kurang bergairah

Selasa, 29 Oktober 2013 - 08:20 WIB
IHSG diprediksi kurang...
IHSG diprediksi kurang bergairah
A A A
Sindonews.com - Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang melihat adanya potensi perlambatan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dipicu pelemahan sangat tipis pada indeks Dow Jones.

"Merujuk Dow Jones yang ditutup flat, saya memperkirakan IHSG akan bergerak tidak jauh berbeda seperti perdagangan Senin, kurang bergairah dalam kisaran sempit," kata Edwin, Selasa (29/10/2013).

Secara teknikal tampak IHSG sedang mencari kesempatan untuk istirahat sejenak dengan bergerak pada kisaran tipis. Dia memprediksi, IHSG akan bergerak dalam rentang 4.572-4.630. Pola four price doji terbentuk atas IHSG mengindikasikan masa konsolidasi," pungkas Edwin.

Dari luar negeri, Dow Jones ditutup nyaris flat sebesar 1,35 poin atau 0,01 persen ditutup di level 15.568,93 disertai penguatan The Vix 1,68 persen ditutup di level 13,31 di tengah penguatan data industrial production bulan September sebesar 0,6 persen dan merupakan kenaikan terbesar selama enam bulan terakhir.

Kenaikan data industri ini lebih tinggi dari konsensus ekonom sebesar 0,4 persen, sementara data pending home sales bulan September turun 5,6 persen menjadi 101,6 atau turun empat bulan berturut-turut dibandingkan konsensus ekonom yang mengharapkan adanya kenaikan tipis.

Adapun faktor pemicu pergerakan Dow Jones, kata Edwin, datang dari berita perihal keengganan investor di Wall Street untuk mengambil posisi menyusul akan banyaknya laporan keuangan (LK) Q3/2013 emiten yang akan dirilis pekan ini dan adanya FOMC Meeting selama dua hari.

Sekitar 249 dari 500 emiten dalam Indeks S&P 500 yang telah merilis laba bersih LK Q3/2013, 69,1 persen diantaranya mengalahkan estimasi laba bersih awal analis atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata 63 persen sejak tahun 1994.

Saat ini, analis memperkirakan laba bersih tumbuh rata-rata 4,2 persen dengan asumsi sisanya setara kejadian di atas, tetapi masih di bawah ekspektasi 1 Juli 2013 sebesar 8,5 persen.

Sedangkan untuk pendapatan, 53,9 persen diantaranya mengalahkan estimasi pendapatan awal analis atau lebih rendah dibandingkan rata-rata 61 persen sejak tahun 2002.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9296 seconds (0.1#10.140)