Listing, saham APII dibuka meroket 30 poin
A
A
A
Sindonews.com - PT Arita Prima Indonesia Tbk pada pencatatan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini langsung meroket 30 poin menjadi Rp250 per lembar saham dari harga penawaran sebesar Rp220 per lembar saham.
Harga terendah sempat tercatat pada level Rp230 lembar per saham dan harga tertinggi sempat menyentuh Rp290 per lembar saham.
Dari papan bursa juga terlihat saham perseroan telah ditransaksikan 74 kali dengan jumlah volume sebanyak 5493 lot dengan nilai mencapai sebesar Rp746 juta.
Tercatat sebagai emiten ke 26 tahun ini, saham perseroan diperdagangkan dengan kode emiten APII.
Perusahaan yang tergabung dalam Unimech Group Sdn. Bhd. Malaysia itu menetapkan harga penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp220 per lembar saham dan melepas 275 juta lembar saham ke publik atau setara 25,58 persen dari total modal disetor.
Minat investor terhadap saham perseropan tergolong tinggi yang tercermin pada tingginya permintaan dalam perdagangan saham. Dalam gelaran IPO ini, perseroan menunjuk PT Lautandhana Securindo selaku penjamin pelaksana emisi (underwriter).
"Selama masa penawaran umum (offering period) dari tanggal 21 sampai dengan 23 Oktober 2013, telah mengalami kelebihan permintaan mencapai 21,6 kali dari total jumlah saham penjatahan terpusat yang ditawarkan. Hal ini membuktikan bahwa saham perseroan diminati oleh investor," ujar Direktur Utama PT Lautandhana Securindo Wientoro Prasetyo di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Adapun dana segar hasil IPO sebesar Rp60,5 miliar dengan alokasi sebesar 75 persen atau setara Rp45,37 miliar-nya akan digunakan untuk modal kerja kerja, seperti penambahan persediaan produk dan kantor cabang.
Sedangkan sisanya sebesar 25 persen atau setara Rp15,12 miliar akan digunakan perseroan dalam membayar sebagai utang bank jangka pendek yang telah habis masa jatuh tempo.
Harga terendah sempat tercatat pada level Rp230 lembar per saham dan harga tertinggi sempat menyentuh Rp290 per lembar saham.
Dari papan bursa juga terlihat saham perseroan telah ditransaksikan 74 kali dengan jumlah volume sebanyak 5493 lot dengan nilai mencapai sebesar Rp746 juta.
Tercatat sebagai emiten ke 26 tahun ini, saham perseroan diperdagangkan dengan kode emiten APII.
Perusahaan yang tergabung dalam Unimech Group Sdn. Bhd. Malaysia itu menetapkan harga penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp220 per lembar saham dan melepas 275 juta lembar saham ke publik atau setara 25,58 persen dari total modal disetor.
Minat investor terhadap saham perseropan tergolong tinggi yang tercermin pada tingginya permintaan dalam perdagangan saham. Dalam gelaran IPO ini, perseroan menunjuk PT Lautandhana Securindo selaku penjamin pelaksana emisi (underwriter).
"Selama masa penawaran umum (offering period) dari tanggal 21 sampai dengan 23 Oktober 2013, telah mengalami kelebihan permintaan mencapai 21,6 kali dari total jumlah saham penjatahan terpusat yang ditawarkan. Hal ini membuktikan bahwa saham perseroan diminati oleh investor," ujar Direktur Utama PT Lautandhana Securindo Wientoro Prasetyo di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Adapun dana segar hasil IPO sebesar Rp60,5 miliar dengan alokasi sebesar 75 persen atau setara Rp45,37 miliar-nya akan digunakan untuk modal kerja kerja, seperti penambahan persediaan produk dan kantor cabang.
Sedangkan sisanya sebesar 25 persen atau setara Rp15,12 miliar akan digunakan perseroan dalam membayar sebagai utang bank jangka pendek yang telah habis masa jatuh tempo.
(rna)