Kemendag terus dorong ekspor sektor agribisnis

Selasa, 29 Oktober 2013 - 14:38 WIB
Kemendag terus dorong...
Kemendag terus dorong ekspor sektor agribisnis
A A A
Sindonews.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia terus mendorong peningkatan ekspor di bidang agribisnis.

Direktur fasilitasi ekspor dan impor Kemendag Junaedi mengungkapkan, potensi agribisnis di daerah sangat besar. Jika potensi tersebut mampu dimanfaatkan, maka dapat menutupi defisit ekspor yang terjadi dari sektor non migas.

Dia mencontohkan, pada 2011 lalu, total ekspor non migas sebesar USD18,33 miliar, sementara impor mencapai USD19,32 miliar. Sedang di 2102, ekspor hanya USD17,23 miliar dan impor USD22,27 miliar. Untuk 2013, sampai Juli ekspor tercatat USD9,53 miliar dan impor USD11,49 miliar.

“Masih terjadi selisih yang besar. Makanya kita mendorong sektor komoditas unggulan dan meningkatkan ragam dan jumlah kebijakan hambatan non tarif yang diterapkan oleh negara tujuan ekspor,” ungkapnya seusai pembukaan workshop peningkatan akses pembiayaan perdagangan dan IJEPA COO Utilization dalam rangka memasuki pasar Jepang di hotel Aston, Makassar, Selasa (29/10/2013).

Menurut Junaedi, Indonesia sudah menandatangani private agreement dengan 16 negara, 10 di antaranya negara ASEAN, sementara selebihnya masing-masing China, Korea, Jepang, Australia, India, dan Pakistan.

16 negara inilah yang memberikan kemudahan bea cukai ekspor Indonesia dengan persyaratan eksportir harus mengantongi surat keterangan asal (SKA) atau certificate of origin (COO) yang merupakan bukti bahwa barang tersebut berasal, dihasilkan dan atau diolah di Indonesia.

“Dengan SKA kontribusinya sangat besar, ekportir tidak akan dikenakan tarif bea masuk normal. Untuk Jepang misalnya pemangkasannya sampai 10 persen,” paparnya.

Dia menambahkan, jika pasar Jepang sudah berhasil ditaklukkan, maka sangat mudah untuk memasuki pasar Eropa dan Amerika. Sebab penerapan kuality control terhadap produk-produk impor sangat tinggi di negara sakura itu.

Sementara itu, Kepala bidang perdagangan luar negeri Disperindag Sulsel, Achmad Habib mengatakan, khusus ke Jepang, sampai September, sudah terdapat 339 eksemplar SKA. Di negara ini, lanjut dia, sektor agribisnis dan perikanan menjadi andalan dengan nilai ekspor mencapai USD24.428.050,45.

“Khusus untuk komoditi, target ekspor 2013 total sebesar USD2,5 miliar atau naik tajam dibanding tahun lalu sebsar USD1,7 miliar dengan komoditas unggulan masih tetap seperti kakao, udang, rumput laut, dan ikan segar,” ujarnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0689 seconds (0.1#10.140)