Astra Credit target pembiayaan 2013 Rp25 T

Minggu, 10 November 2013 - 11:18 WIB
Astra Credit target...
Astra Credit target pembiayaan 2013 Rp25 T
A A A
Sindonews.com - Salah satu anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) yang bergerak di sektor bisnis multifinance, Astra Credit Companies (ACC) menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp25 triliun hingga akhir 2013.

Direktur ACC Hugeng Gozali menerangkan, optimisme perseroan mencapai target tersebut lantaran bila dilihat secara growth, pembiayaan ACC hingga September 2013 telah mencapai Rp20,5 triliun.

"Target pembiayaan ACC sampai akhir tahun ini Rp25 Triliun. Secara growth pembiayaan ACC sampai September Rp20,5 triliun. Sampai akhir tahun diharapkan Rp25 Triliun tercapai," terang Hugeng di Holliday Inn Hotel, Bandung, Jumat (8/11/2013) malam.

Dari laporan keuangan yang disampaikan perseroan terlihat, hingga September 2013 ACC telah membiayai sekitar 144.600 unit kendaraan bermotor. Dimana, sebanyak 65 persen-nya adalah kendaraan roda empat baru dan sekitar 26 persen-nya dari roda empat bekas (Used Car), sedangkan sisanya adalah pembiayaan untuk alat berat.

Pembiayaan ACC pun diharapkan meningkat seiring banyaknya permintaan mobil murah ramah lingkungan Low Cost Green Car (LCGC). ACC pun dalam hal ini tidak merevisi target pembiayaan yang telah ditargetkan sebelumnya yakni sebesar Rp24 triliun - Rp25 triliun.

"Mobil Agya dan Ayla mendongkrak pembiayaan, jika tidak ada halangan, atau pembiayaan yang tersendat, diharapkan targetnya tercapai." tuturnya.

Untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan secara bertahap mengerek bunga pembiayaan dan tetap terfokus di sektor pembiayaan.

Adapun untuk mendukung bisnisnya, ACC berencana menambah pendanaan dengan merilis obligasi awal November nanti. ACC pun akan mengantisipasi pernyataan Gaikindo yang memperkirakan pertumbuhan penjualan mobil cenderung flat.

"Untuk tahun depan jika Gaikindo mengatakan pertumbuhan penjualan mobil flat, kita akan memperhatikan itu, persaingan industri kendaraan memang cukup ketat. Untuk itu kita akan lebih agresif lagi di pembiayaan," pungkasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0788 seconds (0.1#10.140)