DAJK bidik pendapatan Rp785 miliar di 2014

Senin, 11 November 2013 - 17:37 WIB
DAJK bidik pendapatan...
DAJK bidik pendapatan Rp785 miliar di 2014
A A A
Sindonews.com - PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK), emiten dengan fokus bisnis kemasan menargetkan pendapatan pada 2014 di kisaran Rp750 miliar sampai Rp785 miliar.

Target tersebut belum termasuk rencana aksi korporasi perseroan untuk initial public offering (IPO) yang direncanakan pada minggu kedua atau ketiga bulan Desember 2013.

“Akhir tahun 2014 target kami di kisaran Rp750 miliar hingga Rp785 miliar, sedangkan laba sekitar Rp120 miliar hingga Rp130 miliar. Dan kedua target pada 2014 mendatang itu belum termasuk IPO,” kata Direktur Keuangan DAJK Witjaksono di sela-sela site visit ke pubrik DAJK di Tangerang, Senin (11/11/2013).

Dia melanjutkan, sampai Juni 2013, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp185 miliar, dengan laba Rp43 miliar. Pihaknya mengungkap, hingga akhir 2013 ini, perseroan berharap dapat meraih laba sekitar Rp70 miliar hingga Rp80 miliar dengan pendapatan mencapai Rp495 miliar.

Dikatakan Witjaksono, peningkatan target pendapatan dan laba tersebut dikarenakan perseroan berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi divisi offset printing dari 36.000 ton pertahun menjadi 76.000 ton per tahun, setara dengan penambahan kapasitas sebesar 111 persen.

Menurutnya, tambahan ini berasal dari pembelian empat mesin baru 6-8 warna dan penggantian mesin lama. Sementara itu untuk divisi corrugated carton kapasitas saat ini sebesar 48.000 ton per tahun yang meningkat dari 24.000 ton pertahun pada tahun sebelumnya seiring dengan penggantian mesin baru yang sudah mulai berproduksi pada medio oktober 2013.

Dia mengungkap, ekspansi kapasitas ini merupakan langkah perseroan untuk mengantisipasi pertumbuhan sektor barang konsumsi yang merupakan penggerak utama pertumbuhan industri kemasan.

Lebih lanjut dia mengatakan, dana dari hasil IPO nanti sangat dibutuhkan perseroan. Hal ini dikarenakan, peremajaan mesin hingga pembelian mesin baru, dan pengembangan IT desain membutuhkan invetasi yang besar. “Harga mesin memang berbeda-beda. Dan ini karena bersifat jangka panjang, sehingga kami harapkan dari dana IPO nanti,” ucap dia.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1172 seconds (0.1#10.140)