IHSG masuki area turbulensi

Rabu, 13 November 2013 - 08:11 WIB
IHSG masuki area turbulensi
IHSG masuki area turbulensi
A A A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus akan menghadapi guncangan hebat merujuk sejumlah sentimen negatif dari dalam negeri setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) dan sentimen dari luar negeri setelah Dow Jones lunglai diterpa aksi ambil untung.

"We are entering turbulance area, fasten your seatbelt adalah kalimat yang paling cocok digunakan untuk menggambarkan kondisi IHSG Rabu ini, yang saya perkirakan akan kembali terguncang merujuk kejatuhan tajam EIDO:US dan Dow Jones," kata Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, Rabu (13/11/2013).

Dari dalam negeri, sentimen yang akan mewarnai pergerkan IHSG rabu ini adalah laju rupiah yang masih anteng di atas Rp11.500/USD dan yang tak kalah mengerikannya adalah dampak dari kenaikan BI Rate menjadi 7,5 persen, pastinya akan memukul saham perbankan, properti dan infrastruktur.

"Karena implikasi kenaikan BI Rate tersebut diartikan untuk memperlambat pertumbuhan investasi dan kredit, memperlambat pertumbuhan GDP, mengurangi intervensi dalam FX market, mengantisipasi current account deficit yang diperkirakan akan berada di atas perkiraan BI dan menekan neraca berjalan di tengah absennya investor asing yang justru terus pull out dari Bursa saham Indonesia year to date mencapai Rp17,79 triliun," papar dia.

Dari luar negeri, setelah dua hari Dow Jones mengalami kenaikan dan mencetak level tertinggi baru, akhirnya Dow Jones terkena aksi ambil untung, sehingga turun sebesar 32,43 poin (0,21 persen) ditutup di level 15.750,67 disertai kenaikan The Vix sebesar 2,79 persen yang ditutup di level 12,88.

Edwin mengatakan, aksi ambil untung terjadi setelah pasar melihat kuatnya pertumbuhan laba bersih dan membaiknya data tingkat pekerjaan yang memicu perkiraan The Fed akan mengurangi paket stimulus dalam pertemuan The Fed tanggal 18-19 Maret 2014.

Seolah tidak cukup dengan sentimen negatif tersebut, lajunya secara teknikal pun tampaknya mendukung IHSG untuk melanjutkan pelemahannya pada tren bearish. "Rentang IHSG 4.349-4.433. Pola two black crows terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish continuation," pungkasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6870 seconds (0.1#10.140)