IHSG dihantui aksi jual

Kamis, 14 November 2013 - 08:19 WIB
IHSG dihantui aksi jual
IHSG dihantui aksi jual
A A A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini diprediksi masih akan mengalami pelemahan jika tidak ada sentimen positif yang menunjang kenaikan. Pasalnya, IHSG masih diwarnai aksi jual pasca kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 7,5 persen.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priambada memperkirakan, IHSG akan berada pada support 4.261-4.285 dan resistance 4.312-4.327. Dimana, pada perdagangan kemarin, laju IHSG bergerak jauh di bawah target support (4.350-4.362) dan kembali gagal berada pada target tersebut, sehingga memberikan penilaian masih akan negatifnya laju IHSG.

"Meski IHSG menawarkan level support yang menarik, namun cermati kembali tren yang terjadi. Selama belum ada sinyal maupun sentimen positif, maka IHSG masih dalam tren pelemahannya." Kata Reza, Kamis (14/11/2013).

Bila merujuk perdagangan Rabu kemarin, tampaknya pelaku pasar terutama asing memanfaatkan kenaikan BI Rate tersebut untuk jor-joran melakukan aksi jual. Kenaikan BI Rate tersebut tampak menjadi pembenaran dilakukannya aksi jual besar-besaran tersebut.

Apalagi diperparah dengan makin melemahnya nilai tukar rupiah dan kondisi bursa saham Asia serta pembukaan pasar saham Eropa yang berbalik melemah setelah merespon pelemahan bursa saham AS menjadikan IHSG kehilangan daya topangnya, sehingga masih longsor ke zona merah.

Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.358,49 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.284,03 (level terendahnya) di akhir sesi 1 dan berakhir di level 4.301,89.

Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.

"Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, dimana pelemahan terbatas akan sulit tercapai dengan negatifnya sentimen yang justru datang dari dalam negeri. Aksi jual masih dimungkinkan akan berlanjut dan akan berpengaruh pada masih melemahnya IHSG. Laju IHSG bukannya membaik, justru semakin anjlok," pungkas dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6869 seconds (0.1#10.140)