SIA Cargo tekan rugi usaha USD19 juta
A
A
A
Sindonews.com - Pendapatan Singapore Airlines Cargo (SIA Cargo) pada kurtal kedua tahun ini mengalami penurunan, karena situasi ekonomi global yang tidak menentu dan peningkatan kapasitas menekan tingkat isian dan yields yang turun masing-masing sebesar 7,2 persen dan 1,8 persen.
Meski demikian, rugi usaha SIA Cargo untuk kuartal kedua menyempit sebesar USD19 juta menjadi USD31 juta, seiring dengan upaya lanjutan untuk menyelaraskan kapasitas dan permintaan.
Berdasarkan siarang pers perusahaan, Sabtu (16/11/2013) SIA Cargo mengurangi kapasitas mereka (dalam kapasitas ton-kilometer) sebesar 5,6 persen, sedangkan kapasitas angkut (beban ton-kilometer) turun menjadi 7,2 pesen, sehingga memengaruhi 1.0 persen penurunan tingkat keterisian kargo menjadi 61,5 persen.
Sampai dengan 30 September 2013, SIA Cargo mengoperasikan armada yang terdiri atas sembilan pesawat kargo B747- 400. Permintaan kargo diperkirakan akan tetap datar karena lemahnya volume perdagangan internasional dan kelebihan kapasitas di pasar.
Karena itu, hasil kargo cenderung tetap di bawah tekanan. Di sisi biaya, harga bahan bakar diperkirakan akan tetap tinggi dan tidak stabil.
Di tengah adanya situasi yang menantang ini, kondisi keuangan Group SIA tetap kuat. Grup SIA akan terus memantau kondisi pasar secara ketat dan menanggapinya secara tepat, sambil memelihara kewaspadaan dalam hal pengelolaan biaya.
Meski demikian, rugi usaha SIA Cargo untuk kuartal kedua menyempit sebesar USD19 juta menjadi USD31 juta, seiring dengan upaya lanjutan untuk menyelaraskan kapasitas dan permintaan.
Berdasarkan siarang pers perusahaan, Sabtu (16/11/2013) SIA Cargo mengurangi kapasitas mereka (dalam kapasitas ton-kilometer) sebesar 5,6 persen, sedangkan kapasitas angkut (beban ton-kilometer) turun menjadi 7,2 pesen, sehingga memengaruhi 1.0 persen penurunan tingkat keterisian kargo menjadi 61,5 persen.
Sampai dengan 30 September 2013, SIA Cargo mengoperasikan armada yang terdiri atas sembilan pesawat kargo B747- 400. Permintaan kargo diperkirakan akan tetap datar karena lemahnya volume perdagangan internasional dan kelebihan kapasitas di pasar.
Karena itu, hasil kargo cenderung tetap di bawah tekanan. Di sisi biaya, harga bahan bakar diperkirakan akan tetap tinggi dan tidak stabil.
Di tengah adanya situasi yang menantang ini, kondisi keuangan Group SIA tetap kuat. Grup SIA akan terus memantau kondisi pasar secara ketat dan menanggapinya secara tepat, sambil memelihara kewaspadaan dalam hal pengelolaan biaya.
(izz)